Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPPS: Sudah 4 Kali Jadi Panitia KPPS, "Sirekap" Paling Bikin Capek

Kompas.com - 16/02/2024, 15:24 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 50 RW 04 Petamburan, Firmansyah (40), menyebut Pemilu 2024 menjadi yang paling sulit dibandingkan empat periode sebelumnya ketika dia menjadi panitia KPPS.

Kesulitan yang dimaksud ialah hadirnya Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), yang menjadi pekerjaan tambahan bagi panitia.

"Saya sudah sekitar 3-4 kali jadi panitia KPPS, cuma kali ini paling bikin capek, karena Sirekap yang sistemnya jelek banget," kata Firmansyah kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Firmansyah mengungkapkan, Sirekap yang sering error dan menolak unggahan foto Formulir C1, mengakibatkan pekerjaan berlanjut hingga dini pagi.

Baca juga: Petugas KPPS Sebut “Error” pada Sirekap Memperberat Tugasnya, Jadi Kerja Dua Kali

"Itu aplikasi Sirekap terus-terusan nolak hasil scan foto Form C1. Kalau tanpa Sirekap, bisa beres jam 00.00 WIB-01.00 WIB, tapi kemarin sampai harus saya paksa sudahi pukul 04.00 WIB," ungkap Firmansyah.

Imbasnya, panitia perlu memasukkan jumlah suara ke Sirekap secara manual satu per satu setiap caleg supaya tidak ada kesalahan data.

"Karena hasil upload foto ditolak sistem terus, itu kami sampai jadi input manual. Memang bisa input manual satu-satu, tapi ya makan banyak waktu. Mending kalau langsung terkirim di aplikasi, tapi jika gagal tertolak sistem ya input ulang," jelas Firmansyah.

Membandingkan dengan pengalaman sebelumnya, Firmansyah menuturkan bahwa dulu teknis pengerjaan formulir C1 tidak perlu ditulis angka digital.

Bentuk penulisan angka dan huruf seperti itu dimaksud untuk mempermudah sistem dalam membaca pindaian form.

"Kerjaan jadi molor. Pas sekitar hampir pukul 04.00 WIB antar kotak surat suara ke GOR Benhil, semua panitia lainnya juga belum pada selesai upload dengan kendala yang sama itu," tambahnya.

Baca juga: Gerindra Bogor: Sirekap Hanya Membawa Masalah Baru

Menurut Firmansyah yang juga menjadi Ketua KPPS TPS 50 RW 04 Petamburan, aplikasi Sirekap masih menyulitkan dan tidak praktis dalam efisiensi waktu bagi panitia di lapangan.

"Serba ribet itu aplikasi Sirekap, kayaknya KPU juga belom siap banget, tapi kami sebagai panitia dipaksa untuk jalanin," ujar Firmansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com