Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Power Nap" Jadi Jurus Petugas KPPS di Petamburan agar Tak Tumbang Selama Bertugas

Kompas.com - 16/02/2024, 18:44 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tempat pemungutan suara (TPS) 50 RW 04 Petamburan, Firmansyah (40), menceritakan pengalamannya bertugas pada hari pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Ia dan rekannya sesama petugas KPPS bergilir tidur sebentar di atas meja di TPS selama penghitungan suara berlangsung.

“Kita gantian tidur di lokasi TPS pakai meja. Sebelumnya, sudah siapin sekitar 10 meja untuk penghitungan suara, tapi yang dipakai cuma empat. Jadi sisanya diakalin buat tidur panitia,” kata Firmansyah kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Anggota KPPS Tewas Kecelakaan, Kondisinya Menurun Saat Mau Dirujuk ke RSUD Tarakan

Panitia bahkan tak punya waktu untuk pulang sebentar ke rumah karena padatnya agenda penghitungan suara dan mengunggah form C1 ke Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap).

“Enggak sempat pulang walaupun kerja bergantian, jadinya tidur di lokasi saja. Itu juga tidur paling lama satu jam,” ujar dia.

Tidur kilat atau yang juga dikenal dengan power nap ini menjadi strategi Firmansyah dan teman-teman untuk tetap berenergi menjalankan tugasnya menghitung dan merekap suara.

“Semakin malam kan orang makin sensitif karena belum istirahat seharian. Tapi saya juga enggak bisa suruh mereka pulang, jadi ini jalan tengahnya,” tambah dia.

“Mumpung jalanan memang ditutup, dan dari pukul 22.00 WIB juga sudah mulai sepi,” jelas dia.

Baca juga: Kronologi Anggota KPPS Tewas Kecelakaan, Tabrak Tiang Listrik di Tanah Abang Saat Hendak Antarkan Logistik

Firmansyah menambahkan, panitia di TPS kompak saling menjaga mood dan tensi masing-masing dengan melontarkan banyak candaan.

“Hiburan saya pas lagi penghitungan suara cuma celetukan teman-teman panitia. Misal lagi penghitungan, salah satu partai politik disebut, nanti ada saja sebutan nama panggilan baru kayak ‘partai jeruk’ atau PKS,” tutur Firmansyah.

Celetukan ringan seperti itu sangat membantu Firmansyah menerima energi positif untuk terus semangat membereskan rekap suara Pemilu 2024.

Panitia KPPS TPS 50 RW 04 Kelurahan Petamburan Jakarta baru membereskan semua pekerjaan dan pulang ke rumah pada keesokan harinya, Kamis (15/2/2024) pukul 04.00 WIB.

“Itu jam segitu juga sedikit saya paksain beres, karena sebenarnya formulir C1 belum semuanya berhasil diunggah ke Sirekap,” ungkap Firmansyah.

Setelah selesai mengantarkan kotak surat suara ke Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bendungan Hilir (Benhil), Firmansyah tidur terlelap seharian hingga menjelang waktu maghrib.

“Pokoknya saya tidur sekitar pukul 04.30 WIB, eh kaget pas bangun-bangun tuh sudah sekitar pukul 18.00 WIB lebih kalau enggak salah,” imbuh Firmansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com