Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Rem LRT Terasa Kasar, Pengguna: Kini Hampir Sebaik MRT Singapura

Kompas.com - 20/02/2024, 18:36 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rem kereta light rail transit (LRT) kini sudah lebih mulus saat berhenti di stasiun.

Saat Kompas.com menjajal LRT dari Stasiun Harjamukti, Selasa (20/2/2024), pukul 11.45 WIB, kereta melaju mulus tanpa banyak guncangan.

Saat duduk di salah satu kursi dalam LRT, guncangan terasa hanya beberapa kali. Itu pun akibat dari laju kereta yang dipercepat.

Seorang penumpang tampak berdiri dengan tenang di tengah tanpa berpegangan. Dia tidak terpengaruh saat kereta mulai mengerem begitu mendekati Stasiun Ciracas.

Bahkan, beberapa penumpang juga terlihat santai sambil membuka dan mengotak-atik laptop tanpa merasa terganggu akan guncangan.

Baca juga: Budaya Tertib Pengguna LRT Kini, Tidak Berdiri di Depan Pintu Kereta

Hal ini menandakan sistem pengereman LRT sudah jauh lebih baik dibanding saat kali pertama beroperasi pada Agustus 2023 lalu.

Hal ini juga disepakati Satria (29), seorang penumpang yang naik LRT bareng Kompas.com.

"Pas tahun lalu memang berasa banget mendadak kalau kereta mengerem. Tapi sekarang sudah enak, justru sudah hampir mirip kayak MRT di Singapura," kata Satria saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Perubahan kondisi pengereman LRT juga dirasakan oleh salah satu pegawai kantoran di Gondangdia, Jakarta Pusat, Haikal (22).

Baca juga: Penumpang Keluhkan Rem LRT Kasar Saat Uji Coba, Kemenhub Janji Perhalus Lagi

"Itu kondisi rem kasar pas awal-awal aja sih, sekarang sudah membaik dan lebih nyaman dibanding sebelumnya," ungkap Haikal.

Di samping itu, penumpang bernama Martha (54) justru mengungkapkan hal berbeda.

"Dari awal saya naik merasa enak-enak saja, setiap ngerem bukan yang sampai bikin enggak nyaman," jelas Martha.

Sebagai informasi, sistem pengereman kereta yang dirasa kasar dan mendadak beberapa waktu lalu menjadi evaluasi bagi LRT.

Kasarnya pengereman disebut terjadi karena jarak perjalanan kereta yang pendek.

Baca juga: Penyebab Rem LRT Jabodebek Terasa Kasar, Jarak Perjalanan Kereta Pendek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com