BOGOR, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bogor mengalami kenaikan.
Hingga 20 Februari 2024 angka pasien DBD telah menyentuh angka 750 kasus, dengan catatan jumlah kematian sebanyak empat orang.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melakukan upaya pengendalian dengan menerbitkan Surat Edaran Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD pada musim penghujan pada tanggal 20 Januari 2024.
Selain itu, Dinkes Kota Bogor terus berupaya meningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian vektor nyamuk aedes aegypti sesuai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melaksanakan kegiatan pemberantasan nyamuk secara mandiri satu minggu sekali.
Baca juga: Kasus DBD di Kota Bogor Melonjak, Ada 750 Kasus sejak Awal Tahun, Empat Orang Meninggal
“Mengadakan pertemuan secara virtual dengan kecamatan, kelurahan dan puskesmas dalam merumuskan strategi Penanggulangan Peningkatan Kasus DBD di Kota Bogor," kata Retno.
Ia juga meminta masyarakat melakukan upaya pencegahan DBD secara mandiri, salah satunya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.
“Masyarakat bisa menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, dilanjutkan menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air hujan,” ujar Retno.
Berkenaan adanya peningkatan kasus DBD, Wali Kota Bogor Bima Arya akan mencanangkan kembali Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) di seluruh Kelurahan Kota Bogor.
Baca juga: 4 Orang Meninggal akibat DBD di Kota Bogor Dalam 2 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.