Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Bangun 38 Unit Rumah Tahan Gempa di Bogor, Telan Dana Rp 4,3 Miliar

Kompas.com - 25/02/2024, 14:12 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pembangunan 38 unit rumah tahan gempa yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kelurahan Pamoyanan, Kota Bogor, Jawa Barat, menelan dana miliaran rupiah.

Dalam keterangan resmi BNPB, rumah tersebut dibangun menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB Tahun 2024 sebesar Rp 4,3 miliar.

Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, rumah tersebut dibangun di lahan seluas 7.000 meter persegi.

Baca juga: BNPB Bangun 38 Unit Rumah Tahan Gempa untuk Korban Longsor di Kota Bogor

"Puluhan unit rumah tersebut tahan gempa dan berdiri di lokasi yang tingkat kerawanan bencananya rendah," ujar Suharyanto.

Saat ini pengerjaan rumah sudah mencapai 50 persen.

Kata Suharyanto, setiap rumah diberi nama rumah Rhodas atau tahan gempa dan diperuntukkan bagi warga terdampak bencana tanah longsor di Kota Bogor pada Maret 2023 lalu.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, Kabupaten Bogor merupakan daerah yang paling banyak terdampak bencana tanah longsor selama periode tersebut.

Suharyanto mengungkapkan, dari 112 kejadian bencana tercatat ada 426 orang yang terdampak, yang mana enam orang di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Rumah 4 Keluarga Terdampak Tanah Longsor di Pasir Jaya Bogor

 

Kemudian, sebanyak 126 rumah warga di daerah setempat yang rusak terkena material tanah longsor.

"Target pada April pembangunan rumah akan selesai dan sudah bisa ditempati," kata Suharyanto.

Dalam pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (25/2/2024) ada dua rumah percontohan yang telah dibangun.

Fasilitas yang disediakan dalam satu rumah terdiri dari dua kamar tidur, kamar mandi, dan ruang tamu.

Di bagian belakang terdapat lahan yang diperuntukkan pembangunan dapur.

Baca juga: Pemkot Bogor Belum Bisa Pastikan Kapan Pembebasan Lahan Korban Longsor Gang Barjo

Sistem drainase dan septic tank juga sudah terpasang, begitupun pintu di bagian depan rumah yang terbuat dari kayu.

Sementara itu, untuk dua pintu kamar tidur dan satu pintu belakang menggunakan bahan triplek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com