Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Panasnya Bursa Pilgub DKI: Baliho Ridwan Kamil, Map Kuning Ahmed Zaki, dan Wangsit Sahroni

Kompas.com - 26/02/2024, 10:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Calon Gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang bakal digelar pada 27 November mendatang mulai memanas.

Sejumlah nama-nama yang tak asing diperkirakan bakal meramaikan kontestasi pemilihan calon pemimpin baru di Ibu Kota.

Tak tanggung-tanggung, mereka mulai saling senggol dan tampak percaya diri dalam berbagai kesempatan, termasuk media sosial.

Baca juga: Maju Pilkada DKI, Ahmed Zaki Ingin Tuntaskan Kesenjangan Sosial di Jakarta

Ridwan Kamil dan balihonya

Nama politikus Golkar, Ridwan Kamil, pertama kali mencuat dalam sebuah baliho besar dengan tulisan "OTW Jakarta nihhh."

Banyak pihak yang menilai baliho itu sebagai sinyal Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar itu maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI.

Ridwa sendiri mengaku sudah mendapatkan mandat dari partainya untuk maju dalam Pilkada di Jakarta. Namun, Ridwan mengaku masih menimbang-nimbang untuk menerima mandat itu atau tidak.

"Pokoknya jawabannya tanggal 29 Februari 2024. Berikutnya tinggal ikhtiar dan garis tangan, " kata Ridwan di Bandung, Sabtu (25/2/2024).

Baca juga: Soal Ridwan Kamil OTW Jakarta, DPD Golkar Jabar Minta Publik Tafsirkan Sendiri

Mantan Wali Kota Bandung ini memohon kesabaran dan pengertian semua pihak terkait keterlibatan dirinya dalam Pilgub DKI Jakarta. Dia mengaku masih mempertimbangkan sejumlah aspek.

Map kuning Ahmed Zaki

Selain Ridwan Kamil, mandat Partai Golkar untuk maju Pilkada DKI juga tertuju Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki.

Zaki pun menceritakan isi map kuning yang diterimanya dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.

Mantan Bupati Tangerang itu mengungkapkan, isi map kuning itu merupakan catatan buat dirinya sebagai kader Partai Golkar.

Baca juga: Maju Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Masalah Jakarta Tak Lebih Kompleks dari Kabupaten Tangerang

Selain sebagai Ketua DPD Golkar, Zaki juga telah dipercaya Airlangga untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta. Ia telah diberikan mandat maju DKI 1 pada waktu bersamaan pemberian map kuning.

"Itu diberikan bukan hanya untuk saya saja. Banyak juga calon-calon yang lain, termasuk beberapa calon kepala daerah dari beberapa provinsi. Hampir seluruh provinsi di Indonesia mendapatkan mandat itu," kata Zaki.

"Partai Golkar selalu mempersiapkan kader-kadernya jauh-jauh hari," imbuh Zaki.

Wangsit Sahroni

Nama politikus Nasdem, Ahmad Sahroni, juga turut meramaikan bursa calon DKI 1 kali ini. Bahkan, Sahroni sempat menyenggol lawan politiknya di media sosial.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com