Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Onderdil Ambruk di Pasar Rebo, Pemilik Tercebur ke Kali

Kompas.com - 27/02/2024, 06:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagian belakang sebuah bangunan semi-permanen di RT 001/RW 001 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ambruk ke aliran Kali Baru, Senin (26/2/2024).

Petugas keamanan setempat, Ahmad (42), mengatakan bahwa peristiwa itu menyebabkan pemilik bangunan berinisial DS (63) tercebur ke Kali Baru dan luka-luka.

"Ada korban luka, ibu-ibu. Berdarah sih enggak, pas dievakuasi enggak ada bekas luka juga. Mungkin memar," tutur dia di sekitar lokasi kejadian, Senin.

Ahmad menuturkan, tidak ada yang tahu bagaimana bagian belakang bangunan toko penjualan onderdil motor itu ambruk.

Baca juga: Besi Penyangga Pipa PAM Jaya di Kali Sunter Diduga Ambruk karena Dipreteli Warga

Sebab, ia dan warga setempat hanya mendengar suara seperti kendaraan saling bertabrakan.

namun ketika melihat ke kali, bangunan sudah ambruk. DS juga sudah tercebur ke kali.

Adapun, bagian belakang toko onderdil motor itu adalah dapur. Saat bangunan ambruk, DS sedang berada di sana.

"Si ibu lagi masak. Untungnya enggak langsung nyamber gede apinya karena mati. Kompornya kecebur kali," tutur Ahmad.

Saat roboh, DS bukanlah satu-satunya yang tercebur ke kali. Sejumlah perabot dapur dan barang-barang lainnya juga hanyut.

DS langsung dievakuasi oleh warga dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ahmad tidak tahu rumah sakit mana yang dituju.

Baca juga: Cari iPhone 14 Warga yang Tercebur, Damkar Depok Menyelam di Sumur Sedalam 20 Meter

Diduga karena faktor alam

Ahmad mengatakan, belum ada yang mengetahui penyebab bangunan milik DS ambruk.

Namun, warga setempat menduga bangunan sampai ambruk seperti itu karena faktor alam.

"Mungkin karena faktor alam karena kemarin gempa. Goncangannya bikin fondasi melemah," ujar dia.

Selain itu, belakangan ini kawasan Pekayon cukup sering dilanda hujan dan aliran Kali Baru sedang naik.

"Bangunan juga sudah ada sekitar 20 tahunan dan belum ada renovasi sama sekali. Mungkin karena bangunan sudah tua, ditambah faktor alam, jadinya begini (roboh dan longsor)," papar Ahmad.

Baca juga: 38 Rumah Tahan Gempa di Bogor Bisa Digunakan Mulai April 2024

Ahmad mengatakan, belum ada rencana untuk merapikan puing-puing material yang ambruk ke kali.

Sebab, warga masih fokus mengevakuasi DS dan memindahkan motor-motor yang diservis agar tidak hanyut jika ads longsor tambahan.

"Perapihan puing kan juga butuh koordinasi dengan pihak kecamatan. Sekarang masih pada fokus ke korban dan menjauh dari titik longsor," tutur Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com