Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Kendala, 38 Rumah Tahan Gempa di Bogor Belum Tentu Bisa Dihuni pada April 2024

Kompas.com - 27/02/2024, 21:10 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum bisa memastikan rumah tahan gempa atau Rhodus di Kelurahan Pamoyanan, Kota Bogor, siap dihuni pada April 2024 mendatang.

“Keinginan itu April bisa dihuni, tapi ternyata ada beberapa kendala,” ucap Wakil Wali Kota Bogor  Dedie Rachim saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Dedie mengatakan, pembangunan rumah tahan gempa yang diinisiasi oleh BNPB itu masih jauh dari target karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan.

Baca juga: BNPB Bangun 38 Unit Rumah Tahan Gempa untuk Korban Longsor di Kota Bogor

Pihaknya, kata Dedie, masih harus menyelesaikan pemasangan instalasi listrik, saluran air, serta akses jalan masuk.

"Untuk saluran listrik, pihak PLN harus menyiapkan gardu dan juga tiang listrik untuk bisa sampai ke lokasi," jelasnya.

Kemudian, untuk kebutuhan air, pihak perusahaan daerah air minum (PDAM) baru memetakan jalur pipa sekunder yang akan dipakai di wilayah tersebut.

“Jadi, artinya kelihatannya masih membutuhkan waktu untuk benar-benar layak untuk dihuni para korban relokasi Empang,” kata dia.

Saat ini, pihaknya masih menunggu pembangunan hunian tetap oleh BNPB, kemudian akan dilanjutkan pemasangan instalasi listrik dan air yang belum bisa diketahui secara pasti tanggal pelaksanaannya.

Baca juga: Progres Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Bogor Capai 50 Persen

Sebelumnya diberitakan, pembangunan rumah tahan gempa yang diperuntukkan bagi 38 kepala keluarga (KK) korban longsor Empang ditargetkan selesai pada Maret 2024 dan seluruh rumah bisa ditempati pada April 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com