“Keinginan itu April bisa dihuni, tapi ternyata ada beberapa kendala,” ucap Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (27/2/2024).
Dedie mengatakan, pembangunan rumah tahan gempa yang diinisiasi oleh BNPB itu masih jauh dari target karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan.
Pihaknya, kata Dedie, masih harus menyelesaikan pemasangan instalasi listrik, saluran air, serta akses jalan masuk.
"Untuk saluran listrik, pihak PLN harus menyiapkan gardu dan juga tiang listrik untuk bisa sampai ke lokasi," jelasnya.
Kemudian, untuk kebutuhan air, pihak perusahaan daerah air minum (PDAM) baru memetakan jalur pipa sekunder yang akan dipakai di wilayah tersebut.
“Jadi, artinya kelihatannya masih membutuhkan waktu untuk benar-benar layak untuk dihuni para korban relokasi Empang,” kata dia.
Saat ini, pihaknya masih menunggu pembangunan hunian tetap oleh BNPB, kemudian akan dilanjutkan pemasangan instalasi listrik dan air yang belum bisa diketahui secara pasti tanggal pelaksanaannya.
Sebelumnya diberitakan, pembangunan rumah tahan gempa yang diperuntukkan bagi 38 kepala keluarga (KK) korban longsor Empang ditargetkan selesai pada Maret 2024 dan seluruh rumah bisa ditempati pada April 2024.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/27/21100701/masih-ada-kendala-38-rumah-tahan-gempa-di-bogor-belum-tentu-bisa-dihuni