Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Korban Perundungan di SMA Serpong Membaik, tapi Mental "Drop" karena Dihujat

Kompas.com - 01/03/2024, 19:50 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Orangtua A (17), yakni W, mengungkapkan bahwa kondisi anaknya berangsur membaik usai hampir satu bulan menjadi korban perundungan SMA swasta di Serpong.

“Kondisi anak saya membaik, luka-luka sudah mulai kering, sudah sembuh, memar-memar sudah mulai hampir tak terlihat,” kata W saat ditemui di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Curhat Ibu Korban Perundungan SMA di Serpong: Anak Tutup Diri dan Sering Menangis

Kendati demikian, kondisi mental A belum membaik. Korban terkadang menangis apabila teringat kejadian kelam tersebut.

“Kadang-kadang dia akan merasa. Pada saat sendiri, ada saatnya dia pengin menangis, ada saatnya dia ingin kunci pintu ke kamar,” ungkap W.

Oleh karena itu, W meminta tolong kepada teman terdekat A untuk datang ke rumah agar anaknya itu tidak merasa sendiri.

“Biasanya, kalau sudah ada teman, dia merasa lebih punya teman buat lebih bicara, bercanda, gitu ya. Ketika ada temannya, dia bercanda, seperti biasa, bicara gitu kan, cuma ada saatnya dia tuh masih tertutup sekali,” tutur W.

Di sisi lain, W menceritakan bagaimana ia berkomunikasi dengan A saat buah hatinya itu berada dalam kondisi rentan.

Baca juga: Kemen PPA Upayakan Diversi untuk Pelaku Perundungan SMA Swasta di Serpong

“Seperti, ‘kamu kenapa, nak?', gitu, ‘apa yang kamu takuti?' gitu. 'Mama, takut', kata dia, 'aku masih takut, mama enggak tahu sih'. Katanya, 'kalau mama speak up semua. Itu nanti efeknya buat aku bagaimana?'. Seperti itu, masih banyak tekanan,” ujar W.

“(A juga bilang) 'Mama tahu, aku sudah digebukin, terus, sekarang aku di media sosial dikata-katain. Mami dikatain, papi dikatain, semua dikata-katain’,” tambah dia.

Oleh karena itu, mental anak W drop akibat hujatan-hujatan dari media sosial. Alhasil, A kerap bertanya-tanya kepada ibundanya.

“(Anak saya bilang) ‘kok enggak ada yang percaya sama aku?', gitu. Lebih, ‘kenapa aku di kata-katain sama teman-temannya mereka? Sama mereka’. Itu sih yang ada di pikiran anak saya sekarang,” kata W.

Untuk diketahui, Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan menetapkan E (18), R (18), J (18), dan G (18) sebagai tersangka atas kasus perundungan terhadap A.

Baca juga: Tak Terima Diadukan ke Saudara Korban, Siswa SMA di Serpong Lakukan Bullying untuk Kedua Kalinya

Dalam kesempatan tersebut, polisi juga mengumumkan bahwa ada delapan orang ditetapkan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).

Sebanyak 12 pelaku yang terlibat dalam kasus perundungan ini diduga melakukan kekerasan terhadap A sebanyak dua kali, yakni 2 Februari 2024 dan 13 Februari, di sebuah warung belakang sekolah yang dikenal dengan nama “Warung Ibu Gaul”.

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan twit dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di SMA Binus School di Serpong terhadap salah seorang siswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com