Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya: Kami Kerja Keras Jaga Stabilitas Harga Sembako di Pasar Jelang Ramadhan

Kompas.com - 06/03/2024, 15:23 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Memasuki bulan suci Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan sembako.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi kestabilan harga bahan pokok dan kebutuhan rumah tangga di pasar-pasar.

“Kita lebih fokuskan kestabilan harga. Kita kerja keras mengawasi stabilitas harga di pasar-pasar,” ujar Bima saat ditemui Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Bima Arya: Siapa Pun Wali Kotanya, Piala Adipura Tidak Boleh Pergi dari Kota Bogor

Bima menambahkan, ketersediaan pangan juga menjadi perhatian Pemkot Bogor. Seluruh jajaran Pemkot Bogor akan memonitor terus kebutuhan pokok di pasar.

Sehingga tidak ada kekurangan stok bahan pangan yang menyebabkan tingginya harga penjualan menjelang Ramadhan.

“Kita akan kerja keras supaya kita bisa berkoordinasi mana kala ada kekurangan stok atau harga yang melambung,” ujar Bima.

Bima memastikan ketersediaan sembako, terutama beras aman menjelang Ramadhan 2024.

Baca juga: Warga Antusias Sambut Arak-arakan Piala Adipura di Alun-alun Kota Bogor

Belum lama ini, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengunjungi Gudang Bulog Dramaga untuk melihat persediaan stok beras khusus masyarakat Kota Bogor.

Dedie memastikan ketersediaan stok beras di Kota Bogor aman menjelang Ramadhan.

“Stok beras di Bulog itu mencukupi paling tidak buat beberapa bulan ke depan termasuk mengahadapi bulan Ramadhan,” ujar Dedie kepada wartawan saat mengunjungi Gudang Bulog Dramaga Selasa (27/8/2024).

Baca juga: Harga Cabai Naik, Wakil Walikota Jakut Minta Warga Tanam Sendiri di Halaman Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com