Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Diduga Ada Korban Lain tapi...

Kompas.com - 09/03/2024, 07:30 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Amanda Manthovani, pengacara dua korban kasus pelecehan seksual di Universitas Pancasila, saat ditemui di kawasan Beji, Kota Depok, Jumat (8/3/2024).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Amanda Manthovani, pengacara dua korban kasus pelecehan seksual di Universitas Pancasila, saat ditemui di kawasan Beji, Kota Depok, Jumat (8/3/2024).
Amanda Manthovani, pengacara dua korban kasus pelecehan seksual di Universitas Pancasila, saat ditemui di kawasan Beji, Kota Depok, Jumat (8/3/2024).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Amanda Manthovani, pengacara dua korban kasus pelecehan seksual di Universitas Pancasila, saat ditemui di kawasan Beji, Kota Depok, Jumat (8/3/2024).
DEPOK, KOMPAS.com - Selain RZ dan DF, disebutkan ada korban lain dari kasus pelecehan seksual yang melibatkan Rektor nonaktif Universitas Pancasila berinisial ETH.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengacara kedua korban RZ dan DF, Amanda Manthovani.

"Sebenarnya sudah pernah ada yang menghubungi saya terkait pelecehan yang dilakukan lagi-lagi oleh ETH ini," kata Amanda kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

Akan tetapi, Amanda belum bisa menjawab pasti terkait jumlah korban yang belum melapor tersebut.

"Saya kurang yakin berapa angka jelasnya (yang sudah menjadi korban pelecehan seksual), tetapi kemungkinan diduga lebih dari tiga, empat orang," ujar Amanda.

Baca juga: 2 Korban Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Disebut Tak Dapat Perlindungan dari Kampus

Di samping itu, Amanda menjelaskan bahwa tidak semua perkara dapat dipukul rata karena tidak mudah bagi korban pelecehan membuat laporan seperti yang dilakukan RZ dan DF.

"Sangat mengapresiasi mereka berani membuat laporan. Meskipun banyak narasi yang mengatakan mengapa baru lapor sekarang," kata Amanda.

"Namun hendaknya juga paham bahwa setiap orang yang dilecehkan itu mempunyai sikap yang berbeda-beda dan tentunya mereka harus menangani rasa traumatis mereka dulu itu sendiri," ujarnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, Rektor nonaktif Universitas Pancasila ETH diduga melakukan pelecehan seksual terhadap dua staf kampusnya, RZ dan DF.

Namun, hingga saat ini, ETH bersikeras membantah tudingan telah mencium pipi atau memegang area sensitif korban.

Pada Selasa (5/3/2024), ETH kembali diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Dia setidaknya dicecar dengan 32 pertanyaan.

Baca juga: Korban Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Masih Merasa Waswas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com