Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Takjil di Pinggir Jalan Panjang Jakarta Barat

Kompas.com - 13/03/2024, 18:57 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Panjang, Jakarta Barat, menjadi salah satu idaman masyarakat untuk berburu takjil dikala Bulan Ramadhan.

Kompas.com menjajal membeli takjil untuk berbuka puasa di Jalan Panjang kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Di sana, pedagang menjajakan berbagai jenis makanan ringan untuk berbuka. Salah satunya pastel, risoles, aneka gorengan, lontong, lemper, lopis, onde-onde, klepon, dan berbagai macam jenis kue lain.

Baca juga: Ramainya Warga Berburu Menu Berbuka Puasa di Pasar Takjil Menara Perumnas 1 Bekasi

Untuk harganya pun beragam. Untuk pastel dan risoles dibanderol Rp 3.000. Berbeda dengan tahu goreng dan martabak yang harga satuannya Rp 2.500.

Untuk klepon dijual per boks kecil dengan harga Rp 3.000. Harganya pun sama dengan onde-onde.

Selain itu, terdapat juga pedagang yang menjual aneka macam es buah dan kolak pisang.

Untuk harga es buah, para pedagang rata-rata menjual Rp 5.000 per gelas. Terdapat juga es teh manis yang dijual sama per gelasnya dengan es buah.

Suasana Jalan Panjang mengarah Permata Hijau macet karena banyak pelanggan yang mampir ke jajanan takjil itu.

Namun, menurut salah satu warga bernama Abdul Aziz (24), dengan macetnya di kawasan ini membuat warga jadi penasaran dan membeli takjil.

Baca juga: Cerita Pelajar Berjualan Takjil Kekinian Saat Ramadhan Bermodal Resep dari FYP Tiktok

"Dengan macet ini jadi penasaran ya buat beli," ucap Aziz saat ditemui di lokasi, Rabu (13/3/2024).

Aziz menuturkan, harga yang dijual di pasar takjil ini juga relatif murah. Selain itu, posisinya yang berada di pinggir jalan menjadi mudah bagi para pembeli.

"Harganya murah ya menurut saya. Biasanya sekalian beli juga buat keluarga di rumah," papar dia.

"Enak juga kan jadi sekalian lewat langsung beli," tutur dia.

Nindi (32) pembeli lainnya baru pertama kali mencoba takjil di wilayah tersebut.

"Saya penasaran, rame terus, makanya saya coba beli di sini," ungkap dia.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Pedagang Makanan di Sekolah Ini Coba Peruntungan Jual Takjil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com