Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Curah Hujan, Harga Kelapa Parut Merangkak Naik di Pasar Tanah Baru Bogor

Kompas.com - 14/03/2024, 12:37 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dampak curah hujan tinggi membuat harga kelapa parut di Pasar Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor merangkak naik.

Berdasar pantauan Kompas.com di lokasi, kenaikan harga berkisar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 untuk satu butir kelapa.

Salah satu pedagang kelapa parut, Roni (33), menjelaskan bahwa harga kelapa parut untuk ukuran kecil sebelumnya dijual seharga Rp 7.000 per biji, kini menjadi Rp 9.000.

Sedangkan untuk kelapa ukuran besar sebelumnya dihargai Rp 8.000 dan kini para pembeli harus membayar Rp 10.000 per biji.

Baca juga: Harga Kelapa Parut di Pasar Tanah Baru Bogor Naik Saat Ramadhan

“Naiknya dari harga awalnya harga Rp 7.000 bisa jadi Rp 9.000. Naiknya bisa Rp 2.000 sampai Rp 3.000 tergantung dari ukuran yang beli maunya yang mana,” kata Roni saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Roni menjelaskan, kenaikan harga kelapa mulai terjadi menjelang Ramadhan.

Penyebabnya curah hujan yang tinggi di Tasik, daerah asal kelapa-kelapa tersebut.

“Ini saya ngambilnya dari Tasik, nah di lokasi sana hujan terus. Jadi yang ngambil juga kesusahan, mangkannya harganya naik,” jelas Roni.

Kenaikan harga kelapa parut pun berujung pada kritik para pelanggan yang dialamatkan kepada Roni.

Baca juga: Bulan Ramadhan, Harga Kurma di Pasar Jatinegara Melonjak

Banyak pelanggannya mengeluh akibat kenaikan harga yang cukup tinggi.

“Ya namanya pelanggan pasti penginnya harga murah, jadi ada aja yang enggak nerima harga naik, komplain gitu,” ujarnya.

Meski begitu, kenaikan harga kelapa tidak mengurangi jumlah pembeli kelapa parut di kios miliknya.

Dalam sehari saja Roni bisa menjual 30 sampai 40 biji kelapa kepada para pelanggannya.

“Saya bawa 30 sampai 40 biji lah dalam sehari, Alhamdulillah habis-habis aja,” terang Roni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com