JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Hady Siagian mengatakan, suami dan istri korban sekeluarga bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, dikenal sebagai sosok yang baik.
Hal itu diketahui usai polisi melakukan penyidikan terhadap 12 saksi yang terdiri dari orang yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) dan keluarganya.
"Orang baik, enggak ada perselisihan antara keluarga sampai dendam enggak," ucap AKBP Hady di Polres Jakarta Utara, Senin (18/4/2024).
Hady berujar, para korban memiliki beberapa keluarga di Jakarta. Namun, keluarga besarnya berada di Bagansiapiapi, Riau.
Pihak keluarga korban sangat menyesali atas kejadian yang tejadi pada keempat korban.
"Iya (menyesali) kalau bicara kan mungkin enggak seperti ini," jelas Hady.
Adapun korban sekeluarga bunuh diri ini memang sudah lama mengalami putus kontak dengan keluarga besarnya.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, mereka tak pernah berkomunikasi dengan para korban sekitar dua tahun ke belakang.
Para korban juga dinilai begitu tertutup dengan keluarga besarnya.
Baca juga: Tak Ada Jejak Digital, Kasus Satu Keluarga Terjun dari Apartemen Sulit Diselidiki
Belajar dari kasus ini, Hady meminta agar masyarakat tidak memendam sendiri jika memiliki masalah.
"Makanya yang bisa kita sampaikan itu ya jangan sampai kita punya masalah ini dipendem sendiri," imbuhnya.
Ia menyarankan agar masyarakat bisa berkomunikasi dengan orang yang dipercaya apabila sedang ada masalah.
"Berbicaralah kepada orang yang kita percaya," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus bunuh diri yang dilakukan satu keluarga tersebut belum terungkap penyebabnya.
Aksi bunuh diri ini melibatkan ayah berinisial (EA), ibu (AEL), anak perempuan (JL), dan anak laki-laki (JWA).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.