Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Terobos Antrean di GT Halim Utama Sebelum Akhirnya Tabrak Kendaraan Lain

Kompas.com - 27/03/2024, 11:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3/2024) terjadi akibat sopir truk yang membawa furnitur menerobos antrean kendaraan.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda) Metro Komisaris Besar (Kombes) Latif Usman berujar, truk itu melaju dengan kecepatan tinggi.

"Di GT Halim Utama ini ada antrean. Sehingga dia menerobos dan mendorong kendaraan pikap sampai dengan terlempar ke gardu lima," ucap Latif di lokasi kejadian, Rabu.

Baca juga: Polisi: Tabrakan Beruntun GT Halim Utama Diawali Kecelakaan Truk Furnitur 300 Meter Sebelum Pintu Tol

Menurut Latif, truk yang membawa furnitur menjadi penyebab awal kecelakaan di GT Halim Utama. Truk itu sudah mengalami kecelakaan lebih dulu sekitar 300 meter dari tempat kejadian perkara (TKP) pertama.

Beredar dugaan bawah sopir truk ini berkendara secara berkejar-kejaran dengan kendaraan lain. Kendati demikian, Latif mengatakan, polisi masih mendalami informasi tersebut.

"Makanya, truk ini dikemudikan ini nerobos dgn kecepatan tinggi, sehingga hantam kendaraan yang sedang antre di GT," ungkap Latif lagi.

Untuk saat ini, pengemudi truk sudah diamankan di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (RS UKI), Jakarta Timur.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Diduga karena Sopir Truk Ugal-ugalan

Lebih lanjut, Latif berujar kecelakaan melibatkan setidaknya tujuh kendaraan apabila ditotal dari kejadian di TKP pertama.

"Ada truk, (Honda) Jazz, (Honda) Brio, Hyundai, mobil boks, Isuzu pikap," ucap Latif.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Sementara itu, korban luka diketahui berjumlah empat orang. Seluruhnya tengah dirawat intensif di RS UKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com