KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Warga RT 01/RW 011 Kelurahan Ciangsana bernama Yadi (41) mengungkap detik-detik Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) TNI milik Kodam Jaya kebakaran dan menimbulkan ledakan hebat.
Yadi yang merupakan Ketua RT setempat berujar, semula warga tengah menjalani buka puasa bersama keluarga masing-masing.
Namun, suasana berubah setelah terdengarnya ledakan pertama. Mereka awalnya mengira letusan petasan.
“(Pertama ledakan) itu ledakannya enggak terlalu kencang, semacam petasan biasa, duar, gitu. Sekitar 18.20 WIB, itu mulai ledakan besar sekali. Itu posisinya sekali ledakan, sampai kaca getar semua,” kata Yadi saat ditemui di Gang Otin, Jalan Raya Kota Wisata, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Minggu (31/3/2024).
Baca juga: Ketua RW Sebut Terdengar Puluhan Dentuman dari Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana
Kemudian, secara cepat ledakan berkali-kali terdengar. Warga mulai panik dan berhamburan ke luar rumah.
“Itu percikan banyak, warga pada heboh semua, berlarian,” ungkap Yadi.
Alhasil, kebakaran di Gudmurah Ciangsana itu menyebabkan sejumlah amunisi terpental di jalan-jalan dan permukiman rumah warga.
“Karena ada amunisi yang berterbangan yang masih aktif. Di tempat saya itu paling banyak. Kayak granat, roket masih ads, mortir, rudal,” ungkap Yadi.
“Itu (amunisi) berserakan di jalan-jalan, di halaman rumah warga,” ujar Yadi melanjutkan.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Gudang Amunisi TNI Milik Kodam Jaya di Ciangsana
Akibat kejadian ini, Yadi menyebut sejumlah rumah milik warga mengalami kerusakan.
“(Kondisinya) ambruk banget sih enggak. Cuma ya dinding retak, plafon pada habis semua,” kata Yadi.
Dia bertutur, rumah warganya yang dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) hanya berjarak 50 meter dari Gudmurah Ciangsana.
“(Memang) ada Sungai Cileungsi. Nah, gudang amunisi itu sudah masuk ke kita (Dusun 06), baru dilingkari sama Sungai Cileungsi. Gudang itu masuk dusun saya, Dusun 06,” katanya.
“(Rumah warga) yang terkena ledakan, sekitar 50 meter jarakya. Jadi, kita di atas, gudang amunisi itu di bawah. Kita tidak sejajar,” lanjutnya.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Gudang Peluru di Ciangsana Meledak, Rumah Bergetar dan Kaca Pecah
Di wilayahnya, total ada 85 keluarga dan jumlahnya ada sekitar 400 jiwa lebih.