Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ditemukannya Anggota TNI AD yang Bersimbah Darah di Bekasi

Kompas.com - 31/03/2024, 16:49 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Anggota TNI AD Praka S (27) ditemukan terduduk lemas bersimbah darah di Ciketingudik, Bantargebang, Kota Bekasi.

"Ditemukan duduk menunggu motor, sudah terluka," ucap Sumiyati (53) warga yang rumahnya persis di samping lokasi kejadian saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (31/3/2024).

Praka S ditemukan oleh salah seorang warga pada pukul 04.25 WIB dini hari. Panik melihat kondisi Praka S bersimbah darah, warga itu pun langsung mencari pertolongan ke TPST Bantargebang.

Baca juga: Anggota TNI Ditemukan Bersimbah Darah di Bantargebang Bekasi

Sekuriti TPST Bantargebang bernama Prasetyo langsung bergegas mengecek lokasi sambil membawa ambulans.

Menurut Sumiyati, saat sekuriti itu datang bersama warga, Praka S memang masih hidup.

"Masih hidup saat dibawa belum meninggal. Meninggalnya saat sedang di rumah sakit ditanganin suster," sambungnya.

Sumiyati juga bercerita, saat meminta pertolongan warga, Praka S mengaku mengalami kecelakaan motor sampai bersimbah darah.

"Itu dia minta tolong ke orang buat dibawa ke RS katanya dia mabuk jatuh (kecelakaan)," jelasnya.

Namun, berdasarkan keterangan dari rumah sakit yang diterima Sumiyati, Praka S dikabarkan mengalami luka bacokan bukan kecelakaan.

Baca juga: Anggota TNI yang Ditemukan Bersimbah Darah di Bekasi Meninggal Dunia, Ada Luka di Kepala

"Udah penuh darah dari kepala," ucapnya.

Sumiyati juga bercerita, Praka S sempat mencari air untuk membersihkan lukanya, namun tidak berhasil.

Akhirnya dia kembali duduk di samping kali sambil menunggu pertolongan dari warga.

Setelah dibawa ke RSUD Bekasi, Praka S menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (30/3/2024) setelah ditangani oleh tim medis.

Kasus Praka S saat ini ditangani oleh Polisi Militer Kodam III/ Slw selaku satuan korban dan masih dilakukan proses penyelidikan lebih jauh.

Baca juga: Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com