Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pasar Santa Telusuri Asal Muasal Tahu, Mi, dan Pacar Cina yang Mengandung Zat Berbahaya

Kompas.com - 02/04/2024, 14:43 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Pasar Santa bakal menelusuri asal muasal beberapa produk makanan yang dinyatakan positif mengandung zat berbahaya oleh Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta.

“Nanti kami berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan untuk menelusuri dari mana para pedagang dapat produk itu,” ujar Kepala Pasar Santa Fritz Ondoy Sinaga, Selasa (2/4/2024).

Fritz mengatakan, penelusuran perlu dilakukan supaya bahan pangan yang mengandung zat berbahaya tak lagi beredar di wilayahnya.

Baca juga: BBPOM: 5 dari 20 Sampel Makanan di Pasar Santa Mengandung Zat Berbahaya

Selain itu, penelusuran ini sekaligus merupakan komitmen pihak pasar untuk senantiasa memastikan kualitas produk yang dijual.

“Supaya bisa direm peredarannya, makanya perlu dicari tahu dari mana produk tahu, mi kuning, dan pacar cina itu berasal,” tutur dia.

Selain mencari siapa produsen bahan makanan tersebut, Fritz mengaku, pihaknya telah membagikan surat edaran kepada 1.150 pedagang.

Surat edaran itu dimaksudkan supaya pedagang lebih hati-hati saat mengambil produk makanan untuk dijual kembali di Pasar Santa.

Sebab, tak sedikit pedagang yang mengambil barang dagangannya dari pasar lain.

Baca juga: Pengelola Pasar Santa Beri Surat Peringatan kepada Pedagang Makanan dengan Zat Berbahaya

“Sebagian produk yang dijual di sini tak didapatkan langsung dari distributor, melainkan dari pasar yang lebih besar. Jadi kami meminta kepada para pedagang untuk berhati-hati. Jangan sampai kejadian serupa terulang,” ucap dia.

Terlebih, temuan bahan pangan yang mengandung zat berbahaya merupakan yang pertama sejak beberapa tahun terakhir.

Maka dari itu, Fritz berharap tidak ada lagi pedagang yang kecolongan.

“Sejak 2017 tidak pernah ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya. Baru kali ini. Makanya kami akan lakukan pengawasan ketat selama sepekan ke depan untuk memastikan kualitas barang dagangan di Pasar Santa,” imbuh dia.

Sebagai informasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta melakukan sidak di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Pedagang di Pasar Santa Langsung Musnahkan 16,5 Kilogram Makanan Mengandung Zat Berbahaya

Total ada 20 sampel makanan yang diambil secara acak dan lima sampel makanan di antaranya positif mengandung zat berbahaya.

Salah satu sampel makanan yang dinyatakan positif mengandung zat berbahaya adalah produk tahu.

Total ada tiga jenis sampel tahu yang positif mengandung formalin, yakni tahu putih berukuran besar, tahu putih berukuran kecil, dan tahu kuning berukuran kecil dengan berat total 10 kilogram.

Kemudian, produk lainnya yang mengandung zat berbahaya adalah mi kuning dan pacar cina.

Mi kuning seberat lima kilogram dinyatakan positif mengandung formalin dan pacar cina seberat 1,5 kilogram terbukti mengandung pewarna tekstil.

Seluruh produk makanan yang positif mengandung zat berbahaya kemudian langsung dihancurkan saat itu juga supaya tak dijajakan kembali di etalase pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com