Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pandeglang, Apen Berhari-hari Menginap di Selasar Pasar Senen untuk Jual Bungkus Ketupat

Kompas.com - 04/04/2024, 15:11 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jari-jari Apen (52) dengan terampil melipat daun kelapa muda menjadi bungkus ketupat di selasar Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024).

Meski wajahnya tampak lelah, matanya berkilat-kilat penuh semangat. Hanya dalam kurun waktu lima menit, Apen bisa menyelesaikan hingga tiga bungkus ketupat.

Apen, yang berasal Pandeglang, Banten, mengaku belum tidur selama tiga hari terakhir. Lantaran, ia sibuk mempersiapkan dagangannya untuk berjualan bungkus ketupat di Ibu Kota.

"Saya baru sampai kemarin. Dalam tiga hari terakhir ini begadang terus untuk mempersiapkan ini," ujar dia saat diwawancarai di lapaknya.

Baca juga: Senangnya Warga Ikut Mudik Lebaran Gratis, Bisa Berhemat di Tengah Harga Tiket Mahal

Dari Pandeglang, ia menempuh perjalanan selama delapan jam menggunakan travel. Setelah itu, sesampainya di Jakarta, ia langsung datang ke Pasar Senen.

Saat ditanya di mana ia akan menginap selama beberapa hari ke depan, Apen mengarahkan tangannya ke lantai selasar yang beralaskan kardus.

"Ya, di sini saja geletak. Di hamparan pakai kardus. Sudah risiko kalau dingin," jawab Apen.

Di sekelilingnya, ada dua ikat daun kelapa muda yang terlihat seperti gulungan tebal. Selain itu, ada dua kantong plastik berwarna bening berisi bungkus ketupat yang sudah rampung.

"Ini kurang lebih ada 400. Dijualnya Rp 10.000 satu ikat, masing-masing isi 10 bungkus," tutur dia.

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Pasar Bogor Naik Menjelang Lebaran, tetapi Tetap Laris

Menurutnya, tidak ada peningkatan atau penurunan pembeli yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Namun, ia justru paling banyak mendapatkan keuntungan saat masa pandemi Covid-19.

"Kalau biasanya dapat paling sekitar Rp 1,5 jtua. Waktu corona bisa dapat Rp 3 juta, karena yang jualan sedikit. Satu ikat bisa dijual Rp 30.000-40.000," ucap Apen.

Hingga 9 April mendatang, Apen berharap bisa menjual 2.000 bungkus ketupat. Sebab, pria yang berprofesi sebagai petani itu ingin bisa membeli baju untuk istri dan enam anaknya di rumah.

"Targetnya empat hari ini bisa habis," celetuk dia.

Kepada wartawan, Apen ikut mencontohkan cara pembuatan ketupat versinya.  Mulanya, janur berukuran satu meter itu dilipat sebanyak tiga kali menggunakan tangan kiri. Lalu, ujung lainnya juga digulung sebanyak tiga kali dengan tangan kanan.

"Jadi, mirip membuat anyaman," imbuh Apen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com