Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre di Bank Pukul 03.00 WIB untuk Tukar Uang, Warga Bekasi Bawa Bekal Buat Sahur

Kompas.com - 04/04/2024, 20:11 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Bekasi bernama Kristanti (44) rela sahur di depan bank BCA Ahmad Yani di Jalan Kyai Haji Noer Ali, Kota Bekasi, Kamis (4/4/2024).

Kristanti datang ke bank tersebut pada pukul 03.00 WIB demi mendapatkan nomor antrean tukar uang untuk THR Lebaran keluarganya.

"Iya sahur di sini, saya bawa bekal sahur, bawa minum. Saya juga bawa bangku lipat loh saking niatnya. Saya tukar di sini, kemarin (sudah) keliling ngecek," papar Kristanti saat ditemui di lokasi, Kamis (4/4/2024).

Kristanti menuturkan, pada malam harinya sebelum berangkat ia telah menyiapkan santapan sahur terlebih dahulu.

Baca juga: Datang Pukul 04.00 WIB, Warga Bekasi Tak Kebagian Nomor Antrean Tukar Uang di Bank

"Saya nyiapin dulu, yang dua (anak) sudah bangun. Kebetulan malam sudah masak, jadi tinggal menghangatkan saja," ucapnya.

Perjuangan Kristanti pun tidak sia-sia. Dia berhasil mendapatkan nomor antrean 25.

"Sistem di sini cuma ngasih KTP terus tulis nama, kan ada urutannya. Saya dapat nomor 25," imbuhnya.

Kristanti ternyata sudah datang dua kali. Pada Rabu (3/4/2024), ia tidak mendapatkan nomor antrean karena datang pukul 06.00 WIB.

Alhasil, ia kembali datang pada hari ini pukul 03.00 WIB dan terpaksa menyantap sahur di pinggir jalan.

Baca juga: Bawa Belasan Juta Rupiah, Penyedia Jasa Tukar Uang Baru di Kalimalang Khawatir Dijambret

"Kemarin saya datang jam 6, itu dari BCA HI enggak dapat nomor, dari sana langsung ke sini (BCA Ahmad Yani) ternyata sudah tutup, ke Mandiri tutup juga, ke BTN juga tutup. Jadi katanya pagi-pagi jam 3, akhirnya saya jalan jam 3," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, dari pantauan Kompas.com, antrean sudah mulai padat meskipun matahari belum terbit dan waktu masih menunjukkan pukul 05.30 WIB.

Mereka mengantre dengan tertib. Satu per satu berbaris di pinggir trotoar untuk mengambil nomor penukaran uang.

Seorang petugas keamanan juga berjaga di lokasi. Ia tampak mengatur warga agar tidak berdiri di pinggir jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com