JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Kembang Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, sementara ini memilih menjadi penjual parsel.
Hal ini bukan kejadian yang tiba-tiba, melainkan telah jadi momentum tahunan para pedagang untuk menjual parsel menjelang hari besar.
“Satu tahun, saya biasanya dua kali berjualan parcel. Menjelang lebaran dan natal,” ungkap salah aatu penjual parsel bernama Diki (37) saat ditemui Kompas.com, Senin (8/4/2024).
Baca juga: Sebut Penjualannya Menurun, Pedagang Parsel di Cikini: Banyak Pembeli Terima THR Mepet Lebaran
Kalau bukan menjelang Idul Fitri atau Natal, Diki merupakan seorang pedagang nasi di Pasar Kembang Cikini.
“(Jadi penjual parsel di Pasar Kembang Cikini) sudah delapan tahun. Kalau di sini, rata-rata turun-temurun. Dari orangtua, sekarang anak-anaknya yang teruskan,” ujar Diki.
Dulu, ungkap Diki, para orangtua bukan berjualan di Pasar Kembang Cikini, tetapi di Stasiun Cikini.
“Mungkin (waktu di Stasiun Cikini) dari saya belum lahir kali ya. Dari zaman desainnya keranjang rotan dan sekarang desainnya lebih ke anak-anak,” kata Diki.
Hal serupa juga disampaikan oleh Salsa (24), pedagang parsel yang lain di Pasar Kembang Cikini.
“(Kalau bukan jelang Lebaran), sebenarnya ready. Tapi, kalau bazar, ya tahunan. Iya, pedagang bunga,” ungkap Salsa dalam kesempatan berbeda.
Baca juga: Penjual Parsel di Cikini: Modal Rp 50 Juta, Untungnya 20 Persen
“Tapi, memang dari dulu, dari zaman tahun 1990, memang sudah ada parsel di Stasiun Cikini, di bawah. Itu memang kita sudah jualan dulu, itu orangtua saya jualannya keranjang. Kalau bulan Ramadhan, parsel,” lanjutnya.
Salsa menuturkan, sejak usianya masih lima tahun, dia sudah berada di toko bersama orangtuanya.
“Iya, saya teruskan usaha orangtua. Setiap pedagang di sini memang rata-rata meneruskan, di sini sudah punya market-nya masing-masing,” ungkap Salsa.
Meski begitu, usaha ini menjadi penghasilan sampingan untuk Salsa. Sehari-hari, dia merupakan karyawan swasta di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.