BOGOR, KOMPAS.com - Jari jemari Mamah (67) warga Kampung Bojong Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, begitu mahir menganyam satu helai daun kelapa untuk dijadikan ketupat.
Tak heran, sudah 15 tahun Mamah memproduksi cangkang ketupat untuk kemudian ia jual ke pasar-pasar di Kota Bogor.
Dalam sehari, kata Mamah, dirinya mampu menghasilkan 700-800 cangkang ketupat.
Jumlah tersebut bisa bertambah, terutama di bulan Ramadhan seperti saat ini, produksi cangkang ketupat bisa mencapai 1.000 dalam sehari.
“Kalau sekarang bisa sampai 1.000 karena peminatnya juga banyak. Kalau hari biasa paling ratusan,” ucap Mamah saat diwawancarai Kompas.com, Senin (8/4/2024).
Baca juga: 5 Fakta Ketupat, Simbol Keberagaman yang Identik dengan Lebaran
Bagi Mamah, menganyam daun ketupat menjadi ladang rezeki baginya.
Berbekal dari pengalaman belajar dengan sang suami, kini ia bisa mencukupi kebutuhan dapur sehari-hari.
“Awalnya diajarin sama suami, lama-lama jadi kebiasaan. Sekarangmah ya gitu aja sambil diam sambil nganyam daun jadi ketupat,” ujarnya.
Rupanya, produksi cangkang ketupat di rumahnya tidak hanya berlangsung di bulan Ramadhan, melainkan juga di hari-hari biasa.
Cangkang ketupat buatan Mamah dijual dengan harga yang beragam, mulai dari Rp 10.000 sampai Rp. 15.000 untuk satu ikat tergantung ukuran ketupat.
Satu ikat ketupat berisi 10 buah cangkang ketupat.
“Kalau harga itu tergantung dari besar atau kecilnya. Kalau yang gede Rp 15.000 isinya 10,” ujarnya.
Baca juga: Jualan Kulit Ketupat di Pasar Pondok Labu, Rusni Raup Keuntungan Jutaan Rupiah dalam 3 Hari
Cangkang ketupat buatan Mamah bisa dibeli di Pasar Bogor, Pasar Anyar dan warga juga bisa membeli secara langsung di rumah Mamah.
Diketahui, setiap orang yang tinggal di Kampung Bojong memiliki profesi yang sama dengan Mamah.
Kurang lebih, sekitar 50 rumah di kampung itu turut membuat cangkang ketupat setiap harinya.
Maka kini, Kampung Bojong mendapat julukan sebagai Kampung Ketupat.
“Di sini hampir semuanya sama kayak saya. Bikin ketupat, tapi ada yang cuma bikin cangkangnya aja, sama ada yang bikin ketupat yang udah ada nasinya, udah matang,” ucap Mamah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.