JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo menyebut, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Ases Marunda, Jakarta Utara, yang ditabrak truk kontainer menelan biaya mencapai Rp 15,5 miliar.
JPO itu baru rampung dibangun pada akhir tahun 2023 itu saat ini rusak akibat ditabrak truk kontainer pada Sabtu (6/4/2024) pagi.
"Pembangunannya menelan biaya sekitar 15,5 miliar," ujar Heru dalam keterangan tertulis pada Senin (8/4/2024).
Baca juga: Perusahaan Truk yang Tabrak JPO di Cilincing Janji Bakal Tanggung Jawab
Namun, Heru menegaskan bahwa pembangunan JPO itu masuk dalam satu paket pengerjaan. Satu paket itu terdiri dari dua JPO, yakni JPO Klender dan JPO Marunda.
"Pembangunan melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya yang tidak selesai. Mulai kegiatan dari April 2023 sampai dengan Oktober 2023," kata Heru.
Heru sebelumnya menyatakan, perusahaan truk yang menabrak JPO di Marunda bersedia tanggung jawab.
"Telah disepakati, mereka akan bertanggung jawab terkait penggantian atau perbaikan kerusakan," ujar Heru.
Adapun kesepakatan itu terjadi setelah perwakilan perusahaan yang bertanggung jawab atas truk kontainer itu sudah bertemu PT BMI.
PT BMI merupakan pihak ketiga yang membangun JPO dan diselesaikan pada akhir tahun 2023.
"Dan saat ini masih masa pemeliharaan dari PT itu. Pertemuan (saat itu) di PosPol Cilincing," kata Heru.
Baca juga: JPO Cilincing yang Rusak Akibat Ditabrak Truk Diperbaiki Usai Lebaran
Perbaikan JPO di Jakarta Utata yang rusak akibat ditabrak truk itu rencananya akan dilakukan setelah Lebaran Idul Fitri 2024.
"Setelah lebaran rencana untuk perbaikan. Itu karena menunggu material dan orang yang mengerjakan," ujar Heru.
Dalam proses perbaikan JPO itu, Dinas Bina Marga DKI nanti akan menambah pengaman bangunan guna mencegah kembali terjadinya kecelakaan.
"Sebetulnya pengamanan terhadap bangunan JPO (saat dibangun) kemarin itu sudah dipasang," kata Heru.
Sebagai informasi, truk mengalami kecelakaan tunggal. Berdasarkan keterangan petugas Bina Marga di lokasi, JPO baru itu mengalami beberapa kerusakan.