Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Penjual Nasi Goreng di Cilincing Tewas Tersabet Parang Saat Ikut Bangunkan Sahur

Kompas.com - 09/04/2024, 17:40 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang nasi goreng berinisial AF (25) tewas tersabet parang saat ikut rombongan sejumlah pemuda membangunkan sahur di kawasan Tanah Merah, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) pada Selasa (8/4/2024) dini hari.

Saksi berinisial IM (18) menceritakan awal mula kejadian itu karena dia mengajak AF bersama satu rekannya berinisial MR (20) menyusul rekan lainnya yang diduga sedang berkeliling membangunkan sahur (ngobrek).

"Niatnya hanya cari anak-anak saja, kemungkinan pada ngikut ngobrek kali ya karena terakhir puasa. Ya sudah, kita coba ngejegat mereka di Tanah Merdeka," kata IM kepada Kompas.com di Polsek Cilincing Jakut, Selasa (8/4/2024).

Setibanya di Tanah Merdeka, AF, IM dan MR bertemu dengan rombongan ngobrek. Tetapi, rombongan itu bukan rekan-rekannya.

Baca juga: Kronologi Pasutri di Bengkulu Dibacok Saat Tagih Utang Rp 60 Juta, Pelaku Serang Pakai Parang

Kemudian, IM dan MR sudah mengingatkan korban agar tidak ikut rombongan tersebut.

"Pas enggak lama abis ngomong kaya gitu, tiba-tiba korban ngilang, kita tanya ke orang enggak ada yang tahu," ujar IM.

Akhirnya, IM dan MR memutuskan untuk pulang dengan mengikuti rombongan ngobrek tersebut.

Saat dalam perjalanan, tiba-tiba terdapat dua orang pengendara motor yang saling berboncengan merasa terganggu dengan rombongan ngobrek.

Akhirnya, pengendara itu pun menggeber-geber motornya dan rombongan ngobrek merasa tidak terima. Sehingga kedua kelompok itu saling adu mulut.

"Adu mulut pengendara motor bilang 'ngapain sih loe ngalangin jalan pada' rombongan ngobrek enggak terima dan meneriaki pengendara," kata IM.

Baca juga: Acungkan Parang Saat Akan Ditangkap, Penganiaya Istri sampai Buta Ditembak Mati

Setelah pengendara itu pergi, IM dan MR kembali melanjutkan perjalanan pulang dengan mengikuti rombongan ngobrek itu lagi.

Namun ternyata, pengendara motor itu datang lagi dengan membawa senjata tajam (sajam).

Saat itu, IM, MR, serta rombongan ngobrek lain lari berpencar. Ternyata AF lah yang menjadi sasaran dari pengendara itu.

Berdasarkan yang IM dengar, AF disabet oleh parang oleh pengendara hingga alami luka robekan di leher bagian kiri.

"Itu di sini (leher bagian kiri) robek parah dan keluar darah," ujar IM.

Baca juga: Siasat Pengedar Narkoba Jaringan Rutan Depok, Dititipkan pada Tahanan yang Sidang dan Pakai Bungkus Nasi Goreng

Namun, saat terluka AF tidak langsung meninggal dunia di tempat. Dia sempat dibawa menuju ke Puskesmas Cilincing dengan mobil losbak oleh warga sekitar.

Namun, setibanya di Puskesmas, AF sudah tidak bisa terselematkan karena kehabisan darah.

Kini, jenazah AF dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi.

Baca juga: Emosi Kerap Dimintai Uang, Ayah di Mataram Tebas Telinga Anaknya Pakai Parang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com