Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Prediksi Puncak Arus Balik Pemudik Masuk ke Jawa Barat Terjadi pada Senin dan Selasa

Kompas.com - 12/04/2024, 15:53 WIB
Ruby Rachmadina,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat memprediksi puncak arus balik kendaraan pemudik yang masuk ke Jawa Barat terjadi pada Senin (15/4/2024) hingga Selasa (16/4/2024).

Puncak arus balik Jawa Barat diperkirakan sekitar tanggal 15 sampai 16 April,” ujar Wadirlantas Polda Jawa Barat AKBP Edwin Affandi kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).

Sedangkan untuk puncak arus wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pihaknya memprediksi bakal terjadi selama tiga hari, yakni Sabtu hingga Senin atau 13-15 April 2024.

Menurut Edwin, arus lalu lintas di kawasan wisata Puncak diprediksi meningkat karena H+5 Lebaran merupakan hari terakhir libur bagi mayoritas pegawai.

Baca juga: Kepadatan di Jalur Wisata Puncak Diprediksi Terjadi 13-14 April 2024

Oleh karena itu, dia mengatakan, masyarakat banyak memilih hari Sabtu hingga Senin untuk melakukan perjalanan rekreasi ke kawasan wisata Puncak.

“Puncak wisata yang ada di kawasan Puncak kita prediksikan di hari Sabtu, Minggu, Senin. Kemungkinan besar akan dipergunakan oleh para wisatawan karena di hari Selasa sudah mulai ada pegawai yang masuk,” kata Edwin.

Lebih lanjut, Edwin mengungkapkan, Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil genap di kawasan Puncak.

Baca juga: Siang Ini, One Way dari Puncak ke Arah Jakarta Diberlakukan

Hal itu dilakukan bukan hanya mengantisipasi lonjakan kendaraan, tetapi juga memberikan rasa nyaman kepada masyarakat selama perjalanan wisata.

“Untuk menuju ke kawasan wisata Puncak tentunya diberlakukan rekayasa ganjil genap di Simpang Gadog untuk mengurangi kapasitas pengunjung yang akan menuju kawasan wisata Puncak, tentunya menjamin rasa nyaman, aman dan lancar,” ujar Edwin.

Sampai dengan Jumat ini, tercatat kendaraan yang melintas di kawasan wisata Puncak Bogor kurang lebih berjumlah 45.000 kendaraan.

“Perhari itu 45.000 kendaraan yang naik ke atas (kawasan wisata Puncak). Namun, yang melintas ke bawah hanya disekitaran angka 30.000 kendaraan. Berarti ada 15.000 kendaraan yang ada di kawasan wisata Puncak yang menginap ataupun hanya sekadar melintas,” kata Edwin.

Baca juga: Polisi Berlakukan Contraflow dari GT Ciawi ke Puncak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com