Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Kompas.com - 26/04/2024, 16:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nico Yandi Putra (28) nekat membunuh RR (35), perempuan yang ditemukan tewas di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu, karena sakit hati kepada korban.

RR yang bekerja dengan cara open booking online atau "open BO" melalui aplikasi MiChat itu dibunuh Nico usai keduanya berhubungan badan di kamar kos pelaku di Jalan Raya Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (10/4/2024).

Kronologi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan, peristiwa bermula ketika RR menyediakan layanan prostitusi kepada Nico.

Baca juga: Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh Pelanggannya Sendiri

"Pelaku menghubungi akun MiChat Karin, milik korban. Dilakukan negosiasi kesepakatan harga, hingga sepakat untuk berkencan dan melakukan hubungan badan di kosan milik pelaku dengan tarif Rp 300.000," ujar Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/4/2024).

Usai melakukan hubungan badan, kata Wira, korban meminta tambahan biaya kepada pelaku lantaran durasi yang tak sesuai kesepakatan.

Namun, Nico tak terima usai diminta bayaran lebih oleh korban. Kala itu, korban juga memaki pelaku dan mengancam bakal melaporkannya kepada keluarganya.

RR meminta tambahan biaya Rp 100.000 dari bayaran yang sebelumnya disepakati sebesar Rp 300.000.

"Pelaku merasa diancam oleh korban karena si korban akan melaporkan kepada abangnya atau keluarga apabila pelaku tidak membayar," ungkap Wira.

"Karena kesal kepada korban, selanjutnya pelaku mencekik leher korban dan menjerat dengan tali sepatu hingga meninggal dunia," imbuhnya.

Baca juga: Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang Pelanggannya di Kali Bekasi

Kemudian, jasad korban dimasukkan ke dalam kardus AC yang disimpan di atas lemari.

Setelah itu, kardus berisi jenazah RR dinaikkan ke atas motor lalu dibawa ke Jembatan Besi di daerah Teluk Pucung, Bekasi.

"Sesampainya di sana (Jembatan Besi), diturunkan dari motor kardus yang berisi jenazah dan dilemparkan ke dalam sungai Jembatan Besi," jelas Wira.

Menurut Wira, mayat korban kemungkinan hanyut hingga ke Dermaga Pulau Pari. Jasad itu ditemukan pada Sabtu (13/4/2024) dalam kondisi wajah yang sudah hancur.

Curi ponsel korban dan langsung kabur

Wira mengatakan, Nico mengambil ponsel milik RR usai ia membunuhnya.

Baca juga: Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

"Pelaku juga mengambil handphone korban yang mana setelah membawa handphone tersebut, pelaku melarikan diri ke kampung halamannya pada Minggu, 14 April 2024," kata Wira.

Halaman:


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com