Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Bogor: Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah Warga Bandung, Asal Palembang

Kompas.com - 29/04/2024, 07:45 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Seksi Operasional Satpol PP Kota Bogor Surya Darma mengungkapkan identitas seorang ibu pengemis yang viral di media sosial karena memaksa orang sedekah dan marah-marah.

"Jadi, identitas ibu itu namanya Ibu Rosmini, asal Bandung. Tapi dia aslinya orang Palembang," ujar Surya kepada wartawan, Minggu (28/4/2024).

Kepada personel Satpol PP Kota Bogor yang menjaringnya, Rosmini mengaku sudah 14 tahun hidup di jalanan untuk meminta sedekah.

Baca juga: Diamankan di Bogor, Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah Dibawa ke RSJ untuk Periksa Kejiwaan

Rosmini mengaku tidak memiliki tempat tinggal tetap. Dengan uang sedekah dari orang-orang, ia berkelana dari satu kota ke kota lainnya untuk mengemis di daerah permukiman.

Soal alasannya hidup di jalanan, Rosmini juga mengaku, memiliki persoalan pribadi dan keluarga yang sangat berat.

"Pengakuan dari ibunya, dia punya masalah pribadi yang sangat berat. Masalah internal keluarganya juga sangat berat, sehingga dia sampai sulit menceritakannya," ujar Surya.

Faktor persoalan pribadi dan keluarga itu pula yang diduga menjadi penyebab Rosmini mudah naik pitam apabila masyarakat menolak memberikan sedekah.

Baca juga: Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah Mengaku 14 Tahun Hidup di Jalan

Kini, Rosmini diamankan di panti milik Dinas Sosial Pemkot Bogor. Ia akan menjalani serangkaian asesmen untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada dirinya hingga akhirnya memutuskan mengemis di jalan.

Setelah itu, petugas Dinas Sosial yang akan memutuskan apakah akan melepaskan Rosmini atau ditampung terlebih dahulu.

"Yang jelas saat ini, ibu itu sudah berada di kantor Dinas Sosial Kota Bogor," ujar Surya.

Sebelumnya, ibu-ibu tersebut sempat meminta-minta di wilayah Sukabumi dan Cianjur.

Aksi sang ibu yang kerap meminta-minta sambil marah-marah kerap meresahkan warga setempat.

Hingga setiap ia datang ke willayah baru, banyak masyarakat yang mengabadikannya melalui video dan dibagikan ke media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com