Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Bakal Klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara Soal Kepentingan Brigadir RAT di Jakarta

Kompas.com - Diperbarui 29/04/2024, 08:50 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarty akan meminta klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara terkait keperluan Brigadir RAT datang ke Jakarta.

Seperti diketahui, Brigadir RAT adalah anggota Satlantas Polresta Manado yang ditemukan tewas akibat diduga bunuh diri di Mampang, Jakarta Selatan.

"Kompolnas juga akan melakukan klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara terkait apakah Brigadir RAT ke Jakarta dalam rangka cuti? Ataukah dijadikan Bantuan Kendali Operasi (BKO) di satuan wilayah lain di Jakarta?" Tutur Poengky ketika diwawancarai Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri, Kompolnas Minta Pimpinan Polri Mulai Perhatikan Mental Anggota

Meninggalnya Brigadir RAT masih meninggalkan misteri, pasalnya menurut Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Brigadir RAT datang ke Jakarta untk mengunjungi kerabat dan sedang dalam keadaan cuti.

Namun, menurut istri Brigadir RAT berinisial N, suaminya datang ke Jakarta bukan cuti melainkan menjadi ajudan seorang perwira polisi wanita.

Terkait itu, Poengky berjanji akan meminta klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara untuk memastikan apakah Brigadir RAT benar cuti atau tidak saat datang ke Jakarta.

Baca juga: Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Jika memang alasan Brigadir RAT pergi ke Jakarta untuk menjalankan BKO, maka Kompolnas meminta penjelasan ke Polda Sulawesi Utara terkait penugasan apa yang diberikan kepada Brigadir RAT.

Selain itu, Poengky juga akan terus melakukan klarifikasi ke Polda Metro Jaya terkait penanganan kasus meninggalnya Brigadir RAT secara simultan.

Poengky mendorong agar penyelidikan dan penyidikan kasus tewasnya Brigadir RAT dilakukan secara profesional.

Ia juga meminta agar publik sabar dan memberikan waktu ke Polres Jakarta Selatan untuk mengusut tuntas kasus ini secara terang benderang.

Poegky juga mendorong agar jenazah Brigadir RAT tetap dilakukan otopsi agar penyebab kematiannya bisa lebih mudah diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com