JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Petamburan Rian Hermanu berjanji akan meningkatkan pengawasan di sepanjang Taman Jati Pinggir, Jakarta Pusat.
Hal itu agar taman ini jangan lagi diokupasi oleh kepentingan pribadi warga setempat.
"Kami akan tugaskan Satpol PP untuk berpatroli setiap harinya. Itu (berkoordinasi) dengan Tamhut, RT, RW, dan sosialisasi secara masif bahwa taman ini jangan lagi diokupasi," ujar Rian kepada wartawan di lokasi.
Setelah penataan, Rian berharap Taman Jati Pinggir bisa kembali berfungsi sebagai area untuk warga berinteraksi.
Baca juga: Pemkot Jakpus Tata Ulang Taman Jati Pinggir Tanah Abang yang Sempat Dijadikan Tempat Rongsok
"Tempat interaksi sosial, wadah bermain anak-anak, dan tempat bercengkerama untuk lansia dan masyarakatnya," ujar dia.
Adapun, ia juga berencana untuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk pemasangan CCTV.
"CCTV perlu kami usulkan ke dinas terkait untuk pemasangan. Agar siapa-siapa oknum yang ingin mengokupasi lagi Taman Jati Pinggir akan kami tegur," imbuh dia.
Sebagai informasi, Jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menata ulang taman di sepanjang Jalan Jati Pinggir, Petamburan, Tanah Abang, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri
Hal ini disebabkan, taman Jati Pinggir itu beralihfungsi menjadi tempat rongsok bekas milik warga setempat.
Pantauan Kompas.com di lokasi, taman yang terbentang sepanjang kurang lebih 1 kilometer itu tidak terlihat sebagaimana mestinya.
Kondisinya berantakan dan tidak elok. Tanahnya tandus dan kering, meski di sekelilingnya ada pohon-pohon rindang yang membuat suasananya cukup sejuk.
Barang-barang rongsok berserakan di mana-mana. Ada kursi yang sudah rusak, sofa, bekas kotak kayu, hingga kandang ayam.
Bahkan, perosotan yang notabene fasilitas umum untuk tempat bermain anak beralih menjadi tempat menaruh kandang ayam.
Selain itu, ada juga warga yang memanfaatkan taman itu sebagai tempat untuk menjemur baju dan tempat parkir motor.
Akibatnya, jalur pejalan kaki terganggu.
Kemudian, ada juga sejumlah organisasi masyarakat yang membangun markas di situ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.