JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Muara Baru akan memberikan tolerasi bagi warga yang benar-benar tak mampu melunasi tunggakan biaya sewa sekaligus.
Namun, pengelola akan mengecek terlebih dahulu apakah warga itu benar-benar tidak mampu secara ekonomi.
"Kita juga enggak kaku-kaku amat, kita masih lihat kondisinya apakah masih mampu untuk mengusahakan (bayar) atau tidak. Kalau memang benar-benar enggak mampu, kita enggak mengharuskan yang harus lunas," ucap Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Pelayanan UPRS 4, Ester saat diwawancarai Kompas.com di Rusunawa Penjaringan, Senin (29/4/2024).
Baca juga: Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa
Pengelola ingin warga rusun memiliki iktikad baik untuk mencicil tunggakan sedikit demi sedikit.
Hal ini agar biaya sewa tidak terus menumpuk dan membuat warga semakin sulit untuk melunasinya.
Ester mengatakan, ada sejumlah warga yang sebenarnya mampu secara ekonomi, tetapi enggan membayar biaya sewa.
Namun, ada pula warga yang benar-benar tidak mampu untuk membayar sewa bulanan sehingga terus menunggak.
Warga relokasi atau korban penggusuran dinilai kerap sulit membayar sewa bulanan secara tepat waktu.
Baca juga: Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara
"Karena mereka merasa bukan atas kehendak sendiri mau masuk ke situ, makanya mereka kurang kesadarannya untuk bayar," jelas Ester.
Oleh sebab itu, pengelola mengatur strategi agar warga sadar untuk membayar uang sewa tepat waktu.
Bagi warga yang ingin mendapatkan surat rekomendasi guna mengurus administrasi akta kelahiran bayi, maka harus memiliki mencicil tunggakan sewa mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.