JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang mobil dinas Polda Jabar sebabkan kecelakaan beruntun di Tol MBZ ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Selasa (7/5/2024).
Sementara itu, berita mengenai apesnya si kribo usai diviralkan pemilik warteg juga banyak dibaca.
Kemudian, berita tentang pengakuan alumni STIP soal senioritas di kampus turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
Baca juga: Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek di atas:
Mobil Toyota Fortuner berpelat nomor dinas Polda Jabar 7-VIII terlibat kecelakaan beruntun di Km 14 Tol Layang Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ), Senin (6/5/2024) pagi.
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Yugi Bayu Hendarto menjelaskan, sopir berinisial MRA diduga menyetir dalam keadaan mengantuk.
"Kalau kami selidiki, sopirnya kami selidiki, dugaan sementaranya seperti itu. Sopirnya mengantuk," ujar dia ketika dikonfirmasi, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ
Adapun mobil berwarna hitam tersebut melaju dari arah Cikampek menuju Jakarta di Km 14 Tol MBZ sekitar pukul 07.00 WIB. Baca selengkapnya di sini.
AF (32) alias Ali Kibo, bernasib apes akibat ulahnya sendiri saat makan di Warteg Bahari milik Gugun di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).
AF bersama rekannya R (35) tak mau bayar sesuai harga makanan yang sudah disantapnya.
Atas kelakuannya, AF ditangkap Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2024). Namun, R berhasil melarikan diri.
Baca juga: Pria Bayar Seenaknya di Warteg Tanah Abang Dipicu Kemiskinan dan Generasi Sandwich
"Pelaku (AF) akhirnya ditangkap di tempat tinggalnya, dan tim opsnal langsung mengamankan (pelaku)," ucap Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara dalam keterangannya, Minggu (5/5/2024). Baca selengkapnya di sini.
Sejumlah alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) membagikan pengakuan mereka soal praktik senioritas ketika menjalani pendidikan. Pengakuan ini disampaikan menyusul kematian Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang tewas dianiaya senior.
Salah seorang alumni laki-laki yang ditemui Kompas.com mengaku pernah mendapatkan tindak kekerasan. Alumni tersebut mengaku disundut kepalanya menggunakan rokok hingga terluka.
"Saya dulu aja waktu praktik kena kekerasan sama alumni STIP, kepala saya disundut rokok," kata alumni yang tak mau disebutkan namanya itu, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan
Selain itu, ada juga mantan taruna STIP yang disebut tidak melanjutkan kuliahnya lantaran mengaku tak kuat dengan senioritas masa pendidikan. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.