Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Kompas.com - 08/05/2024, 19:52 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Beberapa warga Perumahan New Anggrek 2 Grand Depok City (GDC), Sukmajaya, Kota Depok, khawatir harga rumah miliknya turun akibat tanah longsor.

"Dampak seperti ini berkaitan erat dengan harga perumahan. Karena kalau enggak segera ditangani, harga rumah di sini otomatis menurun. Jadi ya istilahnya, kalau enggak ditangani, peminat ke perumahan sini juga berkurang," kata salah satu warga bernama Nyoto (62) kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2024).

Baca juga: Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Meski begitu, Nyoto menilai, developer pasti sudah memikirkan kemungkinan turunnya harga rumah. Ia meyakini perbaikan tanah yang longsor akan segera dilakukan.

"Makanya saya yakin, pengembang pasti akan memperbaiki ini sesegera mungkin. Karena kalau dari sisi kami sebagai warga, ya mau enggak mau komplain," tutur Nyoto.

Warga setempat bernama Aci (27) juga khawatir rumahnya tidak laku saat dijual.

"Kalau sudah kayak gini, mau jual rumahnya lagi juga enggak akan laku," tutur Aci.

Di samping itu, belum ada penanganan sementara bagi warga yang tinggalnya berdekatan dengan lokasi longsor.

"Belum ada tindakan atau pemberitahuan apa-apa sih sejauh in. Harapannya sih dari developer semoga segera ada kompensasi dalam bentuk apa saja," imbuh Aci.

Baca juga: Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Sebagai informasi, tanah di Perumahan New Anggrek 2, GDC, Sukmajaya, Kota Depok, longsor dengan kedalaman 10 meter.

Pantauan Kompas.com di lokasi, panjang tanah yang longsor membentang sepanjang 50 hingga 70 meter.

Sedangkan untuk lebar tanah yang longsor berdiameter 7-10 meter.

Namun, kondisi ini diperkirakan melebihi perhitungan semula jika melihat titik longsor terjauh dari perumahan.

Selain itu, terdapat banyak puing-puing material berupa beton, batu, dan kayu berserakan di dasar tanah longsor.

Sisi selatan merupakan titik longsor terdekat dari perumahan.

Di sana ada aliran irigasi yang mengalir langsung ke area longsor tersebut.

Baca juga: Penutup Gorong-gorong GDC Depok Diperbaiki, Warga: Jadi Tidak Semacet Sebelumnya

Lokasi longsor hanya berjarak sekitar 4-5 meter dari rumah warga. Jarak rumah hanya terpisahkan oleh lebar jalan yang biasanya dilalui kendaraan.

Terdapat beberapa bambu yang tampaknya sengaja disusun menjadi pembatas antara tanah longsor dan jalan setapak yang digunakan warga.

Akan tetapi, pemasangan hanya dilakukan di bagian jalan yang sisi trotoarnya sudah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Megapolitan
Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com