Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Kompas.com - 10/05/2024, 07:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penertiban juru parkir (jukir) setiap minimarket yang tersebar di Jakarta disebut akan tidak lepas dari bayang-bayang kriminalitas.

Dugaan itu muncul karena penindakan jukir oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai akan menghilangkan mata pencaharian mereka, bahkan berbuntut pada pengangguran.

"Secara hirarki keputusan hidup, tentu ada yang akan memutuskan untuk melakukan kriminalitas," ujar Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/5/2024) malam.

Baca juga: Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Istilah yang digunakan Pemprov DKI untuk meniadakan jukir liar di setiap minimarket di Jakarta dengan narasi menertibkan disebut netral atau tidak keberpihakan.

Sebab, selama ini kesan terhadap para jukir liar itu adalah tidak tersentuh hukum atau maha kuat. Tentu itu disebut tidak baik dan tidak benar.

"Soal formulanya bagaimana?. tentu sudah dipikirkan oleh Pemprov DKI," kata Adrianus.

Wujudkan soal pekerjaan

Meski tak dipungkiri akan ada tindakan kejahatan setelah penertiban jukir liar di minimarket, Adrianus meyakini jumlah kriminalitas itu tidak akan meningkat siginfikan.

Baca juga: Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

"Namun pasti jumlahnya sudah semakin mengecil setelah adanya pilihan lain yang bisa dijadikan opsi oleh Pemprov," kata Adrianus.

Adapun solusi Pemprov DKI saat ini adalah memberikan pekerjaan setelah menertibkan para jukir di semua minimarket yang ada DKI Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

Namun Heru tak menjelaskan secara terperinci jenis, kuota hingga gaji pekerjaan yang nanti akan diberikan kepada juru parkir minimarket yang ada di Ibu Kota.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menantang Heru Budi untuk membuktikan janjinya.

Baca juga: Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

“Kalau memang Pak Heru begitu, ya tantang saja Pak Heru. Kalau bisa jangan hanya berwacana doang. Tapi, wujudkan. Saya tantang Pj Gubernur, tolong wujudkan. Jadi, jangan menjadi kaset rusak yang diputar-putar, PHP,” kata Trubus.

Sebenarnya, menurut Trubus, Pemprov DKI Jakarta telah mempunyai kajian mengenai pekerjaan jukir liar minimarket sejak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjabat sebagai gubernur DKI.

Namun sayangnya, kebijakan yang baru dibuat Ahok belum dapat dilaksanakan karena terbentur masa jabatannya telah selesai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com