Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Kompas.com - 04/06/2024, 15:27 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengambil sampel makanan, muntahan, dan feses korban untuk mengetahui penyebab puluhan warga Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, keracunan makanan.

Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, seluruh sampel akan dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta untuk diperiksa.

“Untuk memastikan secara medis, hasil lab, hasil feses, muntahan, dan sisa makanan diperiksa di BBLK Jakarta,” ucap Sri saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Dari hasil penelusuran sementara, makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan adalah telur balado yang dibagikan saat acara peringatan haul salah satu warga.

“Kalau dugaan sementara hasil wawancara, kami tanya apa kira-kira yang curiga, telur balado. Karena katanya bumbunya sudah mulai basi, rasanya sudah asam. Tapi yang makan cuma telur tengahnya masih aman,” ujar Sri.

Namun, benar atau tidaknya dugaan itu akan terungkap setelah hasil uji laboratorium keluar.

Pemeriksaan sampel diperkirakan memakan waktu sampai dua hari.

“Kami ingin cepat, semoga bisa dua hari,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Sarifah Sofiah mengatakan, total warga yang diduga keracunan makanan menjadi 93 orang.

Baca juga: Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Dari jumlah tersebut, 24 di antaranya masih dalam perawatan medis.

Sebanyak 15 warga dengan gejala sedang telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Cipaku.

Sementara, empat orang telah dirawat di Rumah Sakit Juliana Kota Bogor dan empat orang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Ummi Kota Bogor untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Mereka ini yang dirujuk ke rumah sakit karena dalam kondisi dehidrasi berat, kemudian EKG. Kita tidak ingin kecolongan seperti kemarin," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com