BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengambil sampel makanan, muntahan, dan feses korban untuk mengetahui penyebab puluhan warga Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, keracunan makanan.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, seluruh sampel akan dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta untuk diperiksa.
“Untuk memastikan secara medis, hasil lab, hasil feses, muntahan, dan sisa makanan diperiksa di BBLK Jakarta,” ucap Sri saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB
Dari hasil penelusuran sementara, makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga keracunan adalah telur balado yang dibagikan saat acara peringatan haul salah satu warga.
“Kalau dugaan sementara hasil wawancara, kami tanya apa kira-kira yang curiga, telur balado. Karena katanya bumbunya sudah mulai basi, rasanya sudah asam. Tapi yang makan cuma telur tengahnya masih aman,” ujar Sri.
Namun, benar atau tidaknya dugaan itu akan terungkap setelah hasil uji laboratorium keluar.
Pemeriksaan sampel diperkirakan memakan waktu sampai dua hari.
“Kami ingin cepat, semoga bisa dua hari,” ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Sarifah Sofiah mengatakan, total warga yang diduga keracunan makanan menjadi 93 orang.
Baca juga: Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat
Dari jumlah tersebut, 24 di antaranya masih dalam perawatan medis.
Sebanyak 15 warga dengan gejala sedang telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Cipaku.
Sementara, empat orang telah dirawat di Rumah Sakit Juliana Kota Bogor dan empat orang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Ummi Kota Bogor untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Mereka ini yang dirujuk ke rumah sakit karena dalam kondisi dehidrasi berat, kemudian EKG. Kita tidak ingin kecolongan seperti kemarin," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.