Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Kompas.com - 04/06/2024, 20:50 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang jemaah haji kloter 45 JKG asal Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, wafat di Mekkah, Arab Saudi, Senin (3/6/2024).

Jemaah tersebut atas nama Amarto (63), warga Jalan Desa Keranggan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, Tangsel.

Anak korban, Sabila Akbar (30), mengatakan, sang ayah mengembuskan napas terakhir usai dibawa ke rumah sakit setempat.

Baca juga: 162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

"Meninggal dunia pukul 11.38 waktu sana di King Faisal Hospital," kata Sabila kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kemenag Tangsel (@kemenagkotatangsel)

Menurut Sabila, sang ayah diduga meninggal setelah mengalami serangan jantung.

Pasalnya, Amarto, kata Sabila, memang memiliki riwayat penyakit jantung.

"Dugaan meninggal karena serangan jantung. Soalnya tiba-tiba pingsan, enggak sadarkan diri," jelas Sabila.

Sabila mengatakan, jenazah sang ayah sudah dimakamkan di pemakaman di Mekkah pada hari ini selepas shalat Subuh waktu Arab Saudi.

Adapun Amarto berangkat dari Tangerang, Banten, menuju Jeddah, Arab Saudi pada Sabtu (1/6/2024) sore bersama istrinya.

Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Banyumas Meninggal Dunia

"Berangkat hari Jum'at (31/5/2024) dari Islamic Centre BSD menuju Asrama Haji Pondok Gede. Hari Sabtu (1/6/2024) jam 5 sore berangkat dari Soekarno Hatta, sampai di Jeddah jam 11 malam waktu setempat (Minggu, 2 Juni 2024 sekitar pukul 03.00 WIB);" tutur Sabila.

Sebagai informasi, kabar meninggalnya Amarto sempat diposting di akun Instagram Kementerian Agama Kota Tangsel @kemenagkotatangsel, Senin (3/6/2024).

Dalam akun tersebut, Kepala Kemenag Tangsel selaku petugas haji daerah (PHD) Kota Tangsel dan PHD lainnya telah melakukan takjiyah ke istri almarhum Amarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com