Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Pelajar yang Jualan Hewan Kurban, Raup Omzet Hingga Rp 100 Juta Sebulan

Kompas.com - 12/06/2024, 16:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah siswa di PKBM SAI Bless Sekolah Alam Indonesia, Depok, Jawa Barat, mendapatkan omzet hingga ratusan juta rupiah dengan berjualan hewan kurban.

Enam orang siswa Sekolah Alam Indonesia, yakni Hanan (15), Attar (16), Izza (15), Fataa (16), Iham (15), Zia (15), mengikuti program bisnis berjualan hewan kurban sebagai sarana pembelajaran.

"Seperti di Sekolah Alam Indonesia ini memang lebih condong belajar tentang bisnis," kata Hanan saat berbincang dengan Kompas.com usai kegiatan belajar, Selasa (11/6/2024).

"Jadi ini adalah salah satu program berbisnis yang diselenggarakan oleh sekolah untuk kami lakukan sebagai media pembelajaran dan mendap," ujar dia.

Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Kemayoran Minta Pemkot Jakpus Bantu Angkut Sampah Kotoran Hewan

Selama sebulan berjualan, Hanan mengaku telah menghasilkan omzet sekitar 10 persen dari target yang ingin dicapai.

Tentunya, ini menjadi pengalaman luar biasa. Sebab, sebelumnya ia belum pernah menjalankan bisnis dengan keuntungan yang besar.

"Alhamdulilah sudah menghasilkan sekitar Rp 100 juta dari targetnya Rp 1 miliar," terangnya.

"Ya, itung-itung berlatih juga tentang manajemen keuangan, waktu serta kedisiplinan," lanjut dia.

Di samping berbinis, siswa lainnya Attar (16) juga mengaku belajar banyak hal tentang syarat hewan yang layak untuk dikurbankan.

"Kalau pelajaran yang saya dapatkan sih soal apalah hewan itu sudah memenuhi syarat kurban atau belum ya," ucapnya.

Menurut Attar, hewan yang pantas dikurbankan adalah yang sudah cukup umur. Biasanya ini ditandai dengan gigi susu yang telah tanggal atau copot.

"Hewan kurban juga dipastikan harus sehat. Makanya saya dan teman-teman sempat melihat proses pemeriksaan kesehatan dan penyuntikan hewan kurban yang kami jual," jelas dia.

Baca juga: Pedagang Imbau Warga Beli Hewan Kurban Jauh Hari Sebelum Idul Adha supaya Kualitas Lebih Baik

Tantangan jualan hewan kurban

Bagi para siswa yang minim pengalaman dalam hal hewan kurban, mereka tentu mengalami tantangan yang sangat beragam saat berjualan.

Salah satunya adalah ketika bertemu langsung dengan kompetitor yang memang sudah punya pengalaman selama bertahun-tahun.

Menurut Muhajirin (34), seorang fasilitator di Sekolah Alam Indonesia, para siswa ditantang untuk menghadapi pedagang lain yang sudah berpengalaman.

"Mereka kan langsung ketemu sama kompetitor, pedagang-pedagang yang di pinggir jalan. Jadi berebutan sudah itu," kata Aji.

Sementara itu, Hanan mengatakan, kemampuan pemasaran yang baik sangat diperlukan jika ingin mendapatkan lebih banyak pelanggan. Ia tidak memungkiri, masih banyak orang yang menolak tawaran hewan kurban yang dijual.

"Makanya menjaga kualitas hewan penting agar pelanggan percaya dan mau beli hewan kurban," imbub dia.

Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Berpenyakit Berbahaya di 71 Lokasi Jual Beli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com