Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanit K9 Bagikan Pengalaman Latih Anjing Pelacak, Harus Ada "Chemistry" Pawang dan Hewan

Kompas.com - 12/06/2024, 17:52 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit K9 Polda Metro Jaya AKP Rudi Ari Krismanto membagikan pengalamannya dalam melatih anjing untuk keperluan penegakan hukum.

Menurut dia, hal yang paling penting dari melatih anjing adalah terbangunnya ikatan batin antara anjing dengan sang pawang (handler).

"Setiap binatang punya karakter dan insting natural. Tapi yang terpenting harus ada ikatan atau bonding antara pawang dengan anjingnya," ujar Rudi saat berbincang dengan Kompas.com di Unit Polsatwa K9 Polda Metro Jaya, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Akhir Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing K9: Berakhir Damai dan Tidak Ada Pemecatan

"Nanti di situ timbul rasa. Jadi kalau ada perubahan perilaku dari anjing, pawangnya sudah pasti tau karena chemistry sudah terbangun," lanjut dia.

Bahkan, tidak berlebihan apabila disebut perilaku anjing adalah cerminan dari karakter sang pawang.

Apabila ada yang tidak beres dengan sang pawang, maka itu akan memengaruhi suasana hati si anjing.

Oleh sebab itu, saat melatih seekor anjing, personel kepolisian yang menjadi pawang tidak boleh berganti.

Biasanya, kata Rudi, seekor anjing ditangani dua personel. Namun, jika ada salah satu personel berhalangan, dapat digantikan dengan personel lainnya tanpa harus kehilangan kontak batin dengan anjing.

Baca juga: Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Fay Anjing K9, Handler: Guard Dog Bukan Tipe Cengeng

Dalam tugasnya, anjing pun dibedakan berdasarkan target operasi. Ada anjing yang khusus untuk melacak narkoba, ada pula anjing yang ditugaskan khusus untuk melacak bahan peledak.

"Jadi sekali lagi, agar insting anjing semakin kuat, memang harus dilatih dan bonding ya dengan pawangnya. Karena setiap tugas berbeda-beda, ada (melacak) narkotika, bahan peledak," ujar Rudi.

"Kalau bahan peledak, cara meresponsnya harus duduk, stay, hanya mengendus. Beda sama narkotika yang memang cenderung harus digaruk-garuk. Bahan peledak kalau digaruk, bahaya, bisa meledak," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com