JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit K9 Polda Metro Jaya AKP Rudi Ari Krismanto membagikan pengalamannya dalam melatih anjing untuk keperluan penegakan hukum.
Menurut dia, hal yang paling penting dari melatih anjing adalah terbangunnya ikatan batin antara anjing dengan sang pawang (handler).
"Setiap binatang punya karakter dan insting natural. Tapi yang terpenting harus ada ikatan atau bonding antara pawang dengan anjingnya," ujar Rudi saat berbincang dengan Kompas.com di Unit Polsatwa K9 Polda Metro Jaya, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Akhir Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing K9: Berakhir Damai dan Tidak Ada Pemecatan
"Nanti di situ timbul rasa. Jadi kalau ada perubahan perilaku dari anjing, pawangnya sudah pasti tau karena chemistry sudah terbangun," lanjut dia.
Bahkan, tidak berlebihan apabila disebut perilaku anjing adalah cerminan dari karakter sang pawang.
Apabila ada yang tidak beres dengan sang pawang, maka itu akan memengaruhi suasana hati si anjing.
Oleh sebab itu, saat melatih seekor anjing, personel kepolisian yang menjadi pawang tidak boleh berganti.
Biasanya, kata Rudi, seekor anjing ditangani dua personel. Namun, jika ada salah satu personel berhalangan, dapat digantikan dengan personel lainnya tanpa harus kehilangan kontak batin dengan anjing.
Baca juga: Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Fay Anjing K9, Handler: Guard Dog Bukan Tipe Cengeng
Dalam tugasnya, anjing pun dibedakan berdasarkan target operasi. Ada anjing yang khusus untuk melacak narkoba, ada pula anjing yang ditugaskan khusus untuk melacak bahan peledak.
"Jadi sekali lagi, agar insting anjing semakin kuat, memang harus dilatih dan bonding ya dengan pawangnya. Karena setiap tugas berbeda-beda, ada (melacak) narkotika, bahan peledak," ujar Rudi.
"Kalau bahan peledak, cara meresponsnya harus duduk, stay, hanya mengendus. Beda sama narkotika yang memang cenderung harus digaruk-garuk. Bahan peledak kalau digaruk, bahaya, bisa meledak," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.