Preman Pasar Bacok Pedagang Sayur

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Polsek Metro Koja berhasil menangkap dua preman pasar, yaitu Anto (19) warga Koja, Jakarta Utara dan Dedi (23) warga Kebonbaru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2011).

Kedua preman pasar tersebut membacok Slamet (30) pedagang sayur di Pasar Lontar, Koja Jakarta Utara.

Menurut Kapolsek Koja Komisaris Polisi Agung Sudarsana, mereka ditangkap setelah adanya laporan penganiayaan pedagang sayur Slamet di Pasar Lontar, Jalan Mawar, Gang Satu, Koja, Jakarta Utara Tangan kiri Selamet dibacok hingga terluka parah oleh Anto.

"Kedua pelaku ditangkap di rusun Kemayoran," ujar Kapolsek Koja.

Korban usai dibacok, diceritakan Kapolsek, diselamatkan pedagang lain yang membawanya ke RSUD Koja, Jakarta Utara. Peristiwa diawali saat Anto mendengar kabar bahwa Slamet menuduhnya telah mencuri 20 kilogram kol seharga Rp300 ribu milik Puriyanto (31), salah seorang pedagang sayur di Pasar Lontar.

Mendengar kabar tersebut, Anto yang mengaku perbuatannya mencuri sayur kol tersebut mengajak temannya, Dedi untuk mendatangi Slamet. Keduanya menghadrik Selamet, dan menayakan tuduhan tersebut.

"Slamet membantah kalau dirinya yang telah menyebarkan informasi kalau yang mencuri kol adalah Anto," terang Agung.

Cekcok mulut pun terjadi. Usai cekcok mulut, Anto pun pergi meniggalkan Selamet. Namun ternyata, Anto yang kesal dipergoki mencuri kol, ternyata memanggil Dedi untuk kembali menemui Selamet.

"Anto membawa golok sedangkan Dedi membawa celurit, mendatangi Selamet," katanya.

Korban saat itu sedang memberesi lapak sayuran dagangannya di lantai satu pasar. Dengan membabi buta, korban dihujani senjata tajam oleh keduanya.

"Tangan kiri Selamet terluka sabetan golok Anto yang mendapat 15 jahitan tersebut. Pedagang yang menyaksikan kejadian tersebut tidak ada yang berani melerai," jelasnya. Setelah membacok, Anto dan Dedi pun meninggalkan korban yang terluka di tangan kirinya.

Akhirnya berkat informasi, keduanya ditangkap di rusun Kemayoran, dan mengakui perbuatannya mencuri kol dan melukai Selamet.