Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Rusun Dibangun agar Masyarakat Bisa Tinggal di Tengah Kota

Kompas.com - 25/04/2013, 15:23 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua ratus rumah susun sederhana milik (rusunami) yang akan segera dibangun oleh Perum Perumnas diperuntukan untuk orang-orang dari kalangan menengah ke bawah. Hal ini disebabkan sudah semakin sedikitnya lahan dengan harga terjangkau untuk membeli lahan di tengah kota.

Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengakui bahwa pembangunan rusunami dilakukan agar dapat memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga dengan dana terbatas, yang ingin tinggal di tengah kota.

"Sekarang yang tidak mampu, tidak bisa tinggal di tengah kota. Nah, ini sedang kami upayakan. Satu-satunya jalan adalah koordinasi dengan Pemprov DKI untuk menertibkan. Nanti kami milki anggaran, lahan, kami punya kemampuan untuk membangun," ujarnya di Balaikota Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Selain itu, faktor minimnya lahan untuk membangun rumah di tengah kota juga menjadi kendala. Dengan adanya permasalahan itu, banyak dari masyarakat yang akhirnya mendirikan bangunan-bangunan liar semipermanen di atas tanah yang bukan miliknya.

Untuk itu, Perum Perumnas ingin membangun rumah susun tersebut agar semua orang dapat menikmati tinggal di tengah kota. Terlepas dari itu, saat ini harga tanah yang berada di tengah kota relatif sudah sangat mahal. Akan tetapi, menurut Himawan, pihaknya masih belum dapat menentukan harga pada rumah susun milik tersebut.

Himawan mengatakan, setiap rumah susun mempunyai harga yang berbeda-beda. Akan tetapi, perbedaannya itu tidak akan jauh. "Macam-macam. Nanti yang di Kemayoran itu harganya murah sekali," ujarnya.

Untuk urusan pengelolaan rumah susun, Himawan mengakui masih mencari formulanya. Pihaknya tidak menutup kemungkinan jika yang mengelola rumah susun tersebut diberikan kepada Pemprov DKI. "Kalau Pemprov mau menata dan membangun, ya silakan. Nanti kami kasih lahannya. Itu lahan kan punya Perumnas," kata Himawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com