Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Harus Ada Tempat untuk Orang Betawi di Jakarta

Kompas.com - 22/06/2013, 20:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai budaya Betawi kurang berkembang di Jakarta, yang berulang tahun ke-486, pada Sabtu (22/6/2013). Menurutnya, itu karena banyak orang Betawi tergusur dari tanah kelahirannya dan pergi ke daerah lain.

"Budaya itu kan mengikuti orang tinggal di mana. Tapi, sekarang budaya Betawi sudah banyak yang lari ke Depok, ke Bekasi. Karena apa? Dia tidak bisa tinggal di Jakarta. Mereka harus disediakan tempat," ujar Basuki, di Balaikota Jakarta, Sabtu (22/6/2013).

Lebih jauh, Basuki menjelaskan, Ibu Kota saat ini terkesan eksklusif hanya untuk orang kaya karena banyaknya mal, apartemen, dan perumahan mewah dan mahal. Menurut Basuki, keadaan itu membuat Gubernur Joko Widodo menciptakan konsep pembangunan yang mengakomodasi semua orang dari berbagai tingkat ekonomi.

"Kita ini sebenarnya hanya lebih banyak mengurusi orang kaya. Jakarta ini seolah-olah dibangun hanya untuk orang kaya. Makanya dengan konsep Pak Gubernur, di tengah-tengah kota itu harus dibangun rumah dan tempat usaha orang-orang yang belum beruntung," kata Basuki.

Berkaitan dengan tempat tinggal dan tempat usaha untuk tingkat ekonomi menengah ke bawah itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pembangunan tiga rumah susun sederhana sewa (rusunama) di Muara Baru, Pulogebang, dan Daan Mogot.

Pembangunan tiga rusun itu merupakan pemenuhan kewajiban dari para pengembang, yaitu memberikan 20 persen fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos dan fasum) kepada Pemprov DKI.

Pemprov DKI juga akan melanjutkan pembangunan rusun di Tanjung Priok dan Marunda. Rusun tersebut pun direncanakan dibangun secara terpadu, yang menyatu dengan pasar dan sekolah di lantai paling bawah.

"Jadi konsep-konsep itu yang Pak Gubernur tanamkan. Harus ada tempat yang tertata rapi dan modern untuk orang-orang yang kurang beruntung," tandas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

    Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

    Megapolitan
    Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

    Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

    Megapolitan
    Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

    Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

    Megapolitan
    KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

    KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

    Megapolitan
    Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

    Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

    Megapolitan
    Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

    Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

    Megapolitan
    Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

    Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

    Megapolitan
    Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

    Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

    Megapolitan
    Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

    Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

    Megapolitan
    Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

    Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

    Megapolitan
    Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

    Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

    Megapolitan
    Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

    Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

    Megapolitan
    Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

    Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

    Megapolitan
    Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

    Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

    Megapolitan
    Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

    Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com