Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak "Outsourcing", Pekerja Kereta "Long March" ke Stasiun Juanda

Kompas.com - 25/06/2013, 10:07 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 150 pekerja kontrak dan outsourcing PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kereta Api Jabodetabek (SPKAJ) akan melakukan demonstrasi menuntut kejelasan status kepegawaian mereka dengan melakukan long march dari Kantor LBH di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, ke Kantor PT KCJ di Stasiun Juanda, Selasa (25/6/2013).

Sebanyak 150 pekerja itu bekerja sebagai penjaga loket, penjaga pintu masuk, petugas keamanan, serta petugas kebersihan di sejumlah stasiun Jabodetabek.

"Ini kan pekerjaan yang fatal. Ini tidak bisa kalau pekerjanya kontrak atau outsourcing. Kita mau agar semua dipekerjakan sebagai karyawan tetap," ujar Humas SPKAJ, Acril, di kantor LBH, Selasa (25/6/2013).

Acril menjelaskan, PT KAI dan PT KCJ melakukan perekrutan tenaga kerja baru tanpa mengindahkan nasib pekerja yang sudah bekerja selama bertahun-tahun. Menurutnya, dengan begitu, PT KAI dan PT KCJ telah melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan yang sudah ditegaskan juga dengan nota pengawasan dan putusan Mahkamah Agung.

"Undang-undangnya sudah jelas, ada di nota hasil pemeriksaan pengawasan Kemenakertrans. Pekerjaan yang berhubungan langsung dengan proses produksi dan dilakukan secara tetap di perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan umum tidak boleh dipekerjakan secara kontrak atau outsourcing," terang Acril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com