Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Cepat, 68 Rumah di Waduk Pluit Direlokasi Usai Lebaran

Kompas.com - 15/07/2013, 17:16 WIB
Suharjono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah 110 rumah Waduk Pluit dialihkan ke rumah susun (rusun) Marunda dan Pinus Elok, 68 rumah lain juga akan dipindahkan setelah Lebaran tahun ini. Rumah-rumah tersebut berada di belakang pos polisi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Koordinator Program Normalisasi Waduk Pluit Haryanto, Senin (15/7/2013) mengatakan, sebanyak 250 rumah di taman burung di bantaran waduk juga akan segera diungsikan. Namun, relokasi itu menunggu ketersediaan rusun terlebih dahulu.

Masih ada 7.000 rumah di bagian timur waduk yang harus diungsikan. Rumah yang berada di atas air akan mendapatkan prioritas utama relokasi agar pengerukan waduk juga bisa berjalan lebih cepat.

"Normalisasi waduk ini jadi program pemerintah yang paling cepat dibanding yang lain. Seminggu seratus rumah (direlokasi) kan baik," ujarnya.

Ia menyebutkan, warga yang tinggal di bagian timur waduk akan diungsikan ke rusun Muara Baru. Saat ini sudah ada empat blok rusun dari 12 blok yang direncanakan di rusun Muara Baru. Hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah meresmikan pemasangan tiang pancang untuk delapan blok rusun di sana.

Rusun Muara Baru dibangun di atas tanah seluas 4,7 hektar. Empat blok rusun yang telah dibangun sebelumnya menempati lahan seluas 1,4 hektar. Adapun delapan blok yang mulai dibangun hari ini berdiri di atas lahan seluas 3,3 hektar. Setiap blok terdiri dari 6 lantai dengan kamar-kamar rusun tipe 30 yang dapat menampung 1.200 warga. Rusun tersebut ditargetkan selesai pada April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com