Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Tanah Abang Rutin Bayar Preman Tiap Bulan

Kompas.com - 17/07/2013, 10:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang, Jakarta, tidak memungkiri adanya pungutan liar yang harus mereka bayarkan setiap bulan. Sejauh pengetahuan mereka, uang tersebut digunakan untuk keamanan dan kebersihan.

Tri (38), salah seorang pedagang, tidak memungkiri bahwa setiap pedagang diwajibkan membayar sejumlah uang setiap bulan. Namun, ia tidak tahu siapakah yang mengelola setoran itu. Besar setoran Rp 300.000 hingga Rp 400.000.

"Enggak tahu yang mengelola siapa, ya para preman itu. Untuk keamananlah. Kalau enggak bayar, digeser-geser, akhirnya enggak punya tempat," ujar Tri saat ditemui Kompas.com, Selasa (16/7/2013).

Pedagang lain, Hermansyah (43), juga membayar uang keamanan saban bulan. Menurut Hermansyah, uang tersebut sebagai uang keamanan dan kebersihan. Pedagang pakaian anak itu tak mempermasalahkan pungutan liar tersebut.

"Bayar, masa enggak bayar. Biasalah ada yang urus-urus. Itu untuk keamanan dan kebersihan, namanya bagi-bagi rezeki," kata dia.

Madi (40), salah seorang pedagang seragam, mengatakan bahwa sudah bukan rahasia umum jika di pasar ramai selalu ada pungutan liar. Sama dengan Tri, ia pun tak tahu-menahu siapa oknum di balik setoran itu.

"Sejak zaman dulu ada. Ke siapanya, ya kita enggak tahu ke siapa. Cuma rutin tiap bulan ada yang narik," kata Madi.

Keberadaan pungutan liar ini dipermasalahkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Basuki mengatakan, lebih baik para PKL membayar retribusi resmi dan sewa tempat di Blok G Tanah Abang daripada membayar setoran bulanan kepada preman. Basuki meminta semua PKL yang berdagang di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang berpindah ke dalam pasar agar arus lalu lintas di sekitarnya menjadi lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com