Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Dana CSR, Basuki: Pasti Ada Kepentingan Dong...

Kompas.com - 22/07/2013, 09:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menampik adanya kepentingan dari perusahaan-perusahaan swasta yang menitipkan dana corporate social responsibility-nya (CSR) ke Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta.

"Iya pasti ada kepentingan dong, kepentingan pengin usahannya itu lancar. Dia pengin semua urusannya cepet beres," kata Basuki di Jakarta, Senin (22/7/2013).

Kendati demikian, ia memastikan Jakarta tidak akan tergadai bahkan terbeli dengan banyaknya bantuan tersebut.

"Oh, mana bisa, kan orang bisa amatin kan berapa keputusan yang kami lepasin kepada mereka," kata pria yang kerap disapa Ahok ini.

Ahok mencontohkan beberapa pengembang apartemen telah dicabut izin bangunnya karena melangar peraturan.

Sebelumnya, pengamat Unversitas Indonesia Iberamsjah menilai banyaknya perusahaan swasta yang menitipkan dananya ke Pemrov ditakutkan ditunggangi kepentingan para cukong. Ia melihat CSR sebagai dana siluman.

Jika Jokowi-Ahok terus-menerus menerima dana dari swasta, ia khawatir Jakarta akan tergadai oleh kepentingan swasta. "Harusnya (program-program) menggunakan anggaran APBD yang disusun dengan DPRD," lanjut dia.

Di samping kemungkinan ini, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagyo, kepada Kompas.com, Sabtu (20/7/2013), menilai Pemrov DKI Jakarta tidak etis bila menggunakan dana CSR dari perusahaan swasta untuk membangun kota. Menurutnya, tanggung jawab perusahaan tidak seharusnya dilakukan dengan menyetorkan dana langsung kepada pemprov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com