Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak 3 Pelajar SMP, Rem dan Kopling Metromini Hanya Diikat Karet Ban Dalam

Kompas.com - 24/07/2013, 04:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil pemeriksaan sementara, penyidik Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Wilayah Jakarta Timur mendapati bahwa metromini yang menabrak tiga siswi SMP di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/7/2013), tidak laik jalan. Kopling metromini yang dikemudikan WS (35) itu bahkan hanya diikat menggunakan karet dari ban dalam.

"Analisis penyidik saat ini setelah olah TKP dan melihat barang bukti, kendaraan metromini itu sudah tidak layak pakai. Antara kopling dan rem sudah diikat dengan menggunakan karet ban dalam," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Wilayah Jakarta Timur Ajun Komisaris Polisi Agung Budi Leksono, Rabu (24/7/2013) dini hari.

Olah TKP dilakukan juga untuk memastikan alur kecelakaan yang berakhir dengan tewasnya satu dari tiga pelajar SMP itu. Setelah olah TKP, pengecekan mendalam atas kondisi kendaraan dilakukan pula. "Ini artinya akan diupayakan pengecekan kelayakan kendaraannya lebih lanjut," ungkap Agung.

Bennity (13) ditabrak metromini bernomor polisi B 7669 AS ketika menyeberang di jalur khusus bus transjakarta bersama dua temannya, Rahmi dan Revi. Dari ketiga pelajar SMP itu, Bennity tak tertolong. Ia meninggal di rumah sakit. Adapun Rahmi dan Revi mengalami cedera serius dan sampai berita ini diturunkan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

WS, sopir metromini itu, mengaku kepada penyidik bahwa dia tak punya surat izin mengemudi. Dia pun mengaku sudah sering ditilang polisi. Akibat kecelakaan ini, WS akan dijerat dengan Pasal 310 Ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas untuk kelalaian yang menyebabkan kecelakaan dan korban meninggal dunia. Ancaman hukumannya adalah penjara maksimal selama 6 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com