Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun Dinas Kebersihan Mulai Dihuni

Kompas.com - 25/07/2013, 13:56 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com — Setelah lima tahun kosong, dijarah, dan dua kali direnovasi, Rusun Dinas Kebersihan di Bambu Larangan, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah bisa dihuni pegawai Suku Dinas Kebersihan Jakbar. Mereka bisa masuk mulai Selasa (30/7/2013)  minggu depan.

Salah seorang calon penghuni, Misnah (50), istri seorang Kasi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Masyarakat Sudin Jakbar, yang ditemui, menjelaskan, rencananya, rusun bisa dihuni mulai hari Sabtu (27/7/2013), tetapi ditunda menjadi Selasa pekan depan.

"Listrik dan air belum dialirkan ke unit-unit. Untuk listrik, kata petugas, kami diminta beli voucer, sedang untuk air, sudah ada di penampungan air, tetapi belum diaktifkan ke unit unit," tuturnya sambil menyapu lantai unit Rusun di A1-20, lantai dua, blok satu.

Ia tampak gembira mendapat satu unit rusun tersebut. "Saya sudah mengemasi sebagian perabot dari rumah saya di lingkungan RT 11 RW 5, Pegadungan, Kalideres, Jakbar," tuturnya.

Kelak, rusun tersebut akan ditinggali dia, suami, dan anak bungsunya, sedangkan rumah di Pegadungan akan di huni anak sulungnya.

"Kami mulai dari ngontrak, sebelum akhirnya membeli rumah di Pegadungan," ujar Misnah.

Rusun yang dibangun tahun 2006 dan selesai tahun 2008, dengan tipe masing-masing unit tipe 36 ini, terdiri dari 200 unit dalam dua blok. Masing-masing lima lantai, plus ruang terbuka di lantai satu.

Karena lama tak dihuni, infrastruktur rusun, dua kali dijarah, dua kali direnovasi. Kusen, terali, daun pintu-jendela, pegangan tangga dari aluminium, kloset, lampu, dan kabel-kabel listrik hilang dicuri. Misnah mengatakan, sudah puluhan penghuni mulai membersihkan masing-masing unit rusun tersebut. Dari pengamatan Kompas.com, hanya satu blok yang sudah direnovasi, sedangkan satu blok lagi masih terbengkalai.

Teman Misnah, Semiati (47), istri seorang pegawai Sudin Kebersihan Jakbar yang menemani Misnah, mengatakan, ia dan keluarganya tinggal di seberang rusun, di kompleks Sudin Kebersihan, RT 5 RW 5, Cengkareng Barat.

"Jumlah rumah dinas di sini ada 60 rumah. Kami sudah tinggal di rumah dinas itu sejak 25 tahun silam," tutur Semiati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com