Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosa, Perampok, dan Pembunuh Berencana Itu Berusia 16 Tahun

Kompas.com - 29/07/2013, 03:32 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — KH alias Kus (16), tersangka kasus perkosaan, perampokan, dan pembunuhan berencana terhadap SW (14), dibekuk Sat Jatanras Direskrimum, Polda Metro Jaya, Jumat (26/7/2013), pukul 07.15 WIB.

"Ia kami tangkap di rumahnya, di Pasar Bukit Pamulang 2 RT 07/RW 13, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan," ungkap Kasat Jatanras Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Senin (29/7/2013).

Ia menjelaskan, awalnya pelaku menghubungi korban lewat layanan pesan singkat (short message service/sms) untuk mengajak bertemu. SW pun datang dengan Yamaha Mio berwarna putih-merah.

Setelah bertemu korban, tersangka merayu dan memaksa korban berhubungan badan. Korban pun menyerah. Usai berhubungan intim, KH mencekik dan memukul kepala korban dengan tangan kosong.

Untuk memastikan korban tewas, KH mengambil bongkahan puing yang ia hantamkan ke kening dan dagu SW. Peristiwa terjadi pada hari Senin (15/7/2013).

"Hasil otopsi Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, menyebutkan, korban mati lemas karena cekikan. Ada luka lecet dan memar pada kepala dan patah tulang pada tulang hidung, rahang atas, rahang bawah, dahi, pelipis kanan atas, serta tulang rongga mata kanan," ucap Herry.

Selanjutnya, KH membuang jenazah korban di satu tanah kosong di sebelah perumahan Gama Setia RT 006/002 Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Telepon genggam dan sepeda motor Yamaha Mio yang dibawa SW diambil.

Hari Rabu (17/7/2013) sekitar jam 11.30 WIB, saat hendak mencari daun pisang, saksi, Fatimah, mencium bau busuk. Lokasi sekitar penuh lalat. Ia pun mencari sumber bau busuk itu.

Fatimah terkejut karena melihat mayat tertelungkup di tanah kosong sebelah perumahan Gama Setia RT 006/002. Ia pun melaporkan hal tersebut kepada warga sekitar. Selanjutnya, kasus penemuan mayat ini dilaporkan ke Polsek Ciputat.

Mayat perempuan itu berambut hitam, sebahu, mengenakan kaus lengan pendek warna hitam, celana bahan warna coklat, tanpa tanda pengenal. Selanjutnya, mayat dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati.

Terungkap kemudian, mayat tersebut tak lain adalah mayat SW yang beralamat di Jalan H Saleh RT 03 RW 02 Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan.

Saksi lain, Adih, menjelaskan, hari Senin (15/7/2013), sekitar jam 10.00 WIB, ia sempat bertemu KH di tanah kosong sebelah Perumahan Gama Setia. Kata KH, ia sedang mencari daun pisang dan daun singkong. Adih pun meninggalkan KH.

Tak berapa lama, Adih bertemu dengan SW yang hendak ke tanah kosong. Saat ditanya Adih untuk apa ke tanah kosong, SW menjawab hendak mencari KH. Adih lalu memberi tahu, KH sedang berada di gubuk di tanah kosong tersebut.

Sebagai barang bukti, polisi menyita satu setel pakaian korban, kaus lengan pendek warna hitam, bra warna hitam, celana bahan warna coklat, dan celana dalam warna putih, serta bongkahan puing yang digunakan tersangka untuk memukul kepala korban. (Windoro Adi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com