Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Persuasif Diyakini Tepat untuk Basuki dan Lulung

Kompas.com - 01/08/2013, 20:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Centre of Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi, menyatakan bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebaiknya menggunakan cara persuasif untuk meyakinkan Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana atau Lulung. Dengan begitu, permasalahan relokasi pedagang kaki lima di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak berlarut-larut.

Hal itu disampaikan Kristiadi terkait rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Basuki menyatakan bahwa keberadaan PKL di badan jalan telah membuat kemacetan di kawasan Tanah Abang. Basuki juga menyatakan akan memidanakan PKL yang menolak relokasi itu.

"Sekarang ini urusannya bagaimana Mas Ahok (Basuki) ini bisa menjelaskan ke Pak Haji (Lulung) itu kalau tindakan yang sedang dilakukannya justru akan menguntungkan pihak PKL," jelas Kristiadi.

Menurutnya, dengan bersikap persuasif, Basuki bisa mendapatkan dukungan dari publik. Dukungan publik tersebut juga dinilai dapat membuat Lulung lebih netral dan seimbang dalam memberikan sikap terkait masalah PKL di Tanah Abang tersebut.

"Kalau dengan cara seperti itu, saya yakin publik bisa luluh dan Haji Lulung ini juga akan memberikan sikap yang lebih balance terhadap masalah ini," ujarnya.

Belum lama ini Basuki menyampaikan bahwa dia sangat menyayangkan jika ada oknum anggota DPRD yang bermain di Tanah Abang dan menjadi faktor penghambat relokasi PKL Tanah Abang. Lulung merasa tersinggung oleh pernyataan tersebut. Lulung juga menyebutkan bahwa sikap keras Basuki telah membuat PKL Tanah Abang bergolak. Ia menilai para PKL akan menolak tawaran Pemerintah Provinsi DKI untuk pindah ke Pasar Blok G Tanah Abang.

Saat ini sebagian PKL Tanah Abang sudah sepakat untuk pindah ke dalam Pasar Blok G. Namun, pengelola rumah potong hewan di pasar tersebut menolak untuk pindah. Mereka menuntut Pemprov DKI menyediakan tempat pengganti di sekitar Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com