Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bagikan Zakat Mal di Pekojan

Kompas.com - 05/08/2013, 14:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau pengelolaan zakat di kantor Badan Amil Zakat Nasional, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tancap gas menuju Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Di sana Jokowi membagikan bahan kebutuhan pokok dan zakat mal untuk warga.

Dengan masih menggunakan setelan batik berwarna cokelat, kehadiran Jokowi langsung mendapat perhatian warga Pekojan yang sudah mengantre mendapatkan sembako dari Pemprov DKI.

"Ibu-ibu antre yang rapi, biar semuanya cepat selesai. Saya jamin cukup dan semuanya kebagian," kata Jokowi, di Pekojan, Senin (5/8/2013).

Sumbangan yang diberikan kepada warga itu berupa beras sebanyak dua karung kecil, minyak goreng dua liter, dan satu botol sirup. Selain memberikan sembako, Jokowi juga memberikan amplop berisi uang kepada warga. Amplop itu berisi uang sejumlah Rp 100.000.

Menurut Jokowi, uang yang ia bagikan bukanlah tunjangan hari raya (THR) untuk warga, melainkan zakat mal. "Itu zakat mal saya," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, sembako yang ia bagikan merupakan sumbangan dari pengusaha-pengusaha maupun donatur. Donatur perseorangan itu kemudian diberikan kepada masing-masing wali kota untuk didistribusikan di daerah kumuh.

Jokowi mengatakan, ia tidak termasuk yang menyumbang sembako, ia hanya membagikan zakat mal dalam bentuk uang. Sejumlah uang yang ia sebut sebagai zakat mal itu diberikan kepada warga lanjut usia maupun anak-anak di daerah itu. Ia mengatakan, tiga pekan lalu ia sudah membayar zakat Rp 20 juta melalui Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta.

Setelah sekitar lima belas menit membagikan sembako, Jokowi bergegas menuju mobil dinasnya. Ajudan-ajudannya pun dengan sigap membagikan sejumlah buku tulis kepada anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com